JAYAPURA, iNews.id - Dua korban penganiayaan diduga oleh kelompok separatis bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua, disangka mata-mata aparat TNI dan Polri. Padahal mereka merupakan tenaga medis dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di daerah tersebut.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, kedua korban ditugaskan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar Wilayah Distrik Homeyo Kabupaten Intan Jaya tentang bahaya virus corona.
"Dugaan sementara, motif penganiayaan karena KKB menganggap kedua korban adalah sebagai mata-mata aparat TNI dan Polri," kata Kolonel Eko di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (23/5/2020).
Kedua korban atas nama Ale Melik Bogau, Kepala Puskesmas Kampung Wandai dan Heniko Somau, pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya. Mereka terkena sabetan parang. Dalam insiden penganiayaan ini, satu korban Ale Melik tewas setelah mengalami luka parah di tubuhnya.
Aksi brutal ini terjadi pada Jumat (22/5/2020) lalu sekitar pukul 13.00 WIT di Kampung Wandai, Distrik Homeo, Kabupaten Intan Jaya. Saat ini aparat gabungan dari TNI dan Polri masih menyelidiki dan mengejar para pelaku.
"Korban merupakan warga asli Papua," ujar dia.
Sebelumnya satu orang tewas dan satu lagi terluka setelah dianiaya oleh sekelompok orang diduga KKB. Mereka merupakan petugas kesehatan yang sedang melakukan sosialisasi penanganan virus corona.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait