Anggota Yon Infanteri (Yonif) Raider 400, Pratu Lukius Y Matuan, bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB). (Foto: Istimewa)

JAYAPURA, iNews.id - Seorang anggota TNI diduga berkhianat terhadap NKRI dengan bergabung bersama kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Dia diketahui bernama Pratu Lukius Y Matuan.

Jejak digitalnya diketahui ternyata dia banyak berteman dengan akun pro-KKB. Berikut sejumlah fakta yang dirangkum iNews.id terhadap oknum tentara yang membelot tersebut.

1. Anggota Yonif Raider 410

Pratu Lukius Y Matuan merupakan prajurit Yonif 410 yang diperbantukan ke Raider 400 dan sama-sama berada di bawah Kodam 4/Diponegoro untuk penugasan di Papua. Lukius ditugaskan di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua sejak Agustus 2020 hingga Maret 2021.

2. Gabung dengan KKB pimpinan Sabinus Waker

Pratu Lukius Y Matuan kabur dari kesatuan sejak tanggal 12 Februari. Dia ketika itu meninggalkan pasukan tanpa membawa senjata. Saat ini, Pratu Lukius sudah dianggap sebagai pengkhianat dan masuk dalam daftar anggota KKB di Intan Jaya.

Informasi menyebutkan, Lukius bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga pimpinan Sabinus Waker. KKB ini dikenal beroperasi di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua. 

Hal ini dibenarkan Asisten Operasi Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo.

"Benar, saat ini Pratu Lukius yang sebelumnya tergabung dalam Yonif Raider 400 itu bergabung dengan KKB," ujar Brigjen Suswatyo, Jumat malam (16/4/2021).

"Aparat keamanan dipastikan akan melakukan penindakan bila menemukannya," ujar kata Suswatyo.

3. Keberadaannya Kini Diburu

Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa di Jakarta mengatakan, saat ini keberadaan Pratu Lukius Y Matuan tak diketahui.

"Oknum prajurit tersebut kabur dari pos tanpa membawa senjata dan sampai saat ini tidak jelas keberadaannya," katanya.

Dia menambahkan, TNI akan mempersempit gerak daripada OPM agar mereka kembali mengakui kedaulatan Indonesia. Jika melawan, maka petugas akan menumpasnya sampai ke akar-akarnya.

"Mempersempit gerak OPM sampai titik terlemah sehingga hanya ada dua pilihan bagi OPM, pertama menyerah dan bergabung membangun papua dlm bingkai NKRI. Kedua, terus diburu dan akan dibabat sampai ke akar-akarnya," katanya.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network