JAYAPURA, iNews.id – Sedikitnya 1.051 warga dari delapan kampung di Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya, Papua kembali dari pengungsiannya. Mereka telah meninggalkan kampung halaman selama lima bulan, pascapenembakan seorang tukang ojek oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) November 2018 silam.
Sekda Lanny Jaya Christian Sohilait membenarkan peristiwa kepulangan ribuan warga Balingga. Selama ini mereka menetap di berbagai kampung dan distrik tetangga.
"Mereka ini terhitung sudah mengungsi selama lima bulan ke Distrik Balingga Barat, Wano Barat dan Distrik Brua," ujarnya, Sabtu (24/3/2019).
Sekda menjelaskan, awal mula terjadi pengungsian besar-besaran tersebut karena penembakan KKB ke tukang ojek pada 2 November 2018. Keesokannya harinya, aparat yang hendak mengevakuasi jenazah diberondong tembakan hingga terjadi terjadi kontak senjata.
"Jadi yang mengungsi itu awalnya sebanyak 1.800 warga dari Balingga ke kampung dan distrik terdekat. Kemudian 700 warga kembali secara kelompok ke Balingga, sisanya masih bertahan hingga akhinya pulang pada Kamis (21/3) lalu," katanya.
Kembalinya ribuang warga ini berkat pendekatan Pemkab Lanny Jaya dibantu Polri dan TNI. Mereka memberi pengertian dan membujuk agar mau kembali ke Balingga, apalagi dalam waktu tidak lama akan dilaksanakan Pemilu 2019.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, kembalinya 1000-an pengungsi itu merupakan upaya dari Polres Lanny Jaya dan jajaran yang dibantu oleh pihak terkait.
"Yah, itu upaya dari Polri lewat Polres Lanny Jaya dan pihak lainnya," ucapnya.
Sementara, Kapolres Lanny Jaya AKBP Murjatmo Edi ketika dikonfirmasi terkait ribuan pengungsi Balingga dari berbagai kampung dan distrik terdekat, membenarkan hal itu.
"Maaf baru turun dari gunung, benar sudah kembali," tuturnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait