YAHUKIMO, iNews.id - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Elkius Kobak membunuh lima pekerja tambang di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Serangan maut ini dilancarkan oleh kelompok yang dikenal Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu secara beruntun selama dua hari.
Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga mengatakan, penguatan patroli dan pengamanan telah ditingkatkan untuk memulihkan rasa aman dan mencegah terulangnya korban jiwa.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, waspada, serta segera melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada aparat keamanan terdekat.
"Keselamatan warga menjadi prioritas utama dan kerja sama seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua," ujar Kombes Adarma dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).
Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz saat ini tengah melakukan penyelidikan mendalam atas insiden yang terjadi dalam dua tahap, yakni pada Minggu (20/9/2025) malam dan Senin (21/9/2025) pagi.
Berdasarkan kesaksian DA, dua pekerja ditemukan tewas dengan luka kekerasan di Jalan Poros Kampung Bingki pada pukul 19.00 WIT. Rencana sejumlah penambang untuk menyelamatkan diri ke Dekai terpaksa dibatalkan karena cuaca buruk.
Serangan lanjutan terjadi keesokan harinya sekitar pukul 08.00 WIT di Camp Kali Kulum. KKB menyerang menggunakan panah dan senjata api, menimbulkan kepanikan dan menyebabkan tiga korban jiwa tambahan dari kalangan pekerja tambang.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengungkapkan bahwa telah menerima informasi mengenai jumlah korban tambahan.
“Kami mendapat informasi bahwa ada tiga jenazah lagi yang menjadi korban dari kelompok kriminal bersenjata ini,” ujar Brigjen Faizal dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).
Namun, dia menegaskan bahwa tim belum dapat mengonfirmasi jumlah pasti maupun identitas para korban karena belum berhasil mencapai lokasi kejadian.
“Sampai sekarang kami belum sampai TKP. Kemarin kami sudah coba datang, tetapi ada kontak tembak yang tidak memungkinkan kami untuk melanjutkan perjalanan,” katanya.
Evakuasi yang direncanakan pada hari ini pun terpaksa ditunda karena hujan deras yang mengguyur wilayah Yahukimo sejak pagi. “Hujan sangat lebat di Yahukimo hari ini. Akhirnya diputuskan untuk tidak dilanjutkan atau tidak jadi hari ini melakukan evakuasi,” katanya.
Kondisi sungai yang meluap dan arus deras turut memperumit akses menuju lokasi. Terkait jumlah korban, Brigjen Faizal menyebutkan bahwa informasi sementara menyebutkan lima orang tewas, namun hal ini masih menunggu konfirmasi lebih lanjut.
“Informasi yang kami dapat ada lima,” ucapnya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait