JAYAPURA, iNews.id – Demonstrasi di Kabupaten Deiyai, Papua, pada Rabu (28/8/2019) yang berakhir rusuh memakan korban jiwa baik dari warga sipil dan anggota TNI AD. Polda Papua mengatakan, ada enam warga sipil tewas yang diduga terjadi sesaat setelah aksi perampasan 10 senjata api (senpi) milik TNI AD.
Direktur Reskrim Umum Polda Papua Kombes Tony Harsono didampingi Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan, pascademo tersebut, sempat terjadi kontak tembak setelah senpi milik TNI dikuasai pendemo. Saat itu, diduga ada warga sipil yang terkena tembakan dan satu anggota TNI AD.
“Memang ada warga sipil yang meninggal pascademo di Deiyai, Rabu (28/8/2019) yang berakhir rusuh dan diduga terjadi setelah pendemo merampas 10 pucuk senpi hingga menewaskan satu anggota TNI AD,” kata Tony Harsono, Sabtu (31/8/2019).
Aksi demo yang dilakukan 100 warga di Deiyai itu awalnya berlangsung aman. Namun, tiba-tiba ribuan orang tiba-tiba datang dan ada yang langsung menyerang aparat keamanan serta mengambil senpinya.
“Akibatnya kontak senjata tidak dapat dihindari hingga jatuhnya korban jiwa. Ada kemungkinan juga korban meninggal akibat ditembak warga yang mengambil senpi TNI. Saat ini kami melakukan penegakan hukum dan seluruh kemungkinan sedang didalami, ” kata Tony Harsono.
Kombes Kamal menambahkan, dalam demo di Deiyai yang berakhir rusuh tersebut, ada empat anggota Polri yang terluka. Saat ini, kondisi keempat anggota Polri sudah semakin membaik. “Mereka dirawat di Timika, demikian pula dua anggota TNI AD,” kata Kombes Kamal.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait