TIMIKA, iNews.id - Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, mulai mengalami transmisi lokal Covid-19 pada Oktober ini setelah tujuh bulan bisa menjaga dan mempertahankan status zona hijau dari penularan virus corona. Saat ini, tercatat 19 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di kabupaten ini.
Data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Asmat, dari 19 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, 13 orang di antaranya petugas kesehatan. Sebanyak 12 orang di antaranya bertugas di RSUD Agats dan satu orang bertugas di puskesmas di luar Kota Agats, ibu kota Kabupaten Asmat.
Direktur RSUD Agats dr Yenny Yokung Young mengatakan, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 rata-rata berusia produktif antara 20-30 tahun. Seluruhnya mengalami gejala ringan. Salah satu pasien yang terpapar diketahui dalam kondisi hamil.
"Penanganan pasien tidak semuanya dilakukan di RSUD yang baru. Ada pasien yang bisa melakukan karantina mandiri jika kondisi memungkinkan," kata dr Yenny Yokung Young, Minggu (25/10/2020).
Yenny mengatakan, selama masa isolasi, para pasien diberikan asupan makanan yang cukup serta vitamin sambil menunggu jadwal pemeriksaan usap kedua, yaitu 10 hari setelah tes usap pertama.
Dari 19 pasien Covid-19 di Kabupaten Asmat, empat orang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Kondisi mereka sekarang berangsur-angsur membaik.
Para pasien, sebelumnya sempat mengalami gejala penurunan kemampuan mencium aroma dan mati rasa. Namun, sejauh ini belum ada pasien yang mengalami penyakit penyerta atau komorbit. Perkembangan kondisi kesehatan para pasien selalu dipantau secara ketat oleh dokter spesialis.
"Tim medis kami berjaga selama 24 jam di RSUD Agats yang baru. Para tenaga kesehatan yang positif tidak boleh bepergian keluar sebelum dinyatakan negatif," katanya.
Melihat perkembangan angka penularan Covid-19 yang kian bertambah di Asmat, Yenny mengatakan, saat ini telah terjadi transmisi lokal dengan satu klaster penularan, yaitu di RSUD Agats.
Temuan kasus Covid-19 di Kabupaten Asmat bermula saat sejumlah orang dilaporkan mengalami gejala klinis Covid-19, seperti penurunan kemampuan indra penciuman dan indra perasa.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Asmat memutuskan melakukan pengambilan sampel spesimen usap dari para warga bergejala itu untuk selanjutnya dikirim dan diperiksa ke RSUD Merauke.
Saat bersamaan, delapan petugas kesehatan di RSUD Agats juga dilaporkan mengalami tanda dan gejala serupa. Petugas selanjutnya mengambil sampel spesimen usap untuk dikirim ke RSUD Merauke.
“Ternyata delapan sampel yang kami kirim itu dinyatakan positif Covid-19,” kata Yenny.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Asmat selanjutnya melakukan penelusuran kontak erat para pasien itu, terutama kepada keluarga dan orang-orang terdekatnya. Rekan kerja mereka di rumah sakit juga diperiksa.
“Kontak erat yang ditemukan berjumlah 54 orang dan semuanya menjalani tes usap. Hasilnya, 11 orang berikutnya juga dinyatakan positif tertular Covid-19,” katanya.
Penanggung Jawab Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Asmat dr Steven Langi juga memastikan telah terjadi transmisi lokal penularan virus tersebut di daerah setempat. Ini dibuktikan dengan penemuan kasus di beberapa tempat secara acak di Kota Agats.
“Setelah kami melakukan tracing, ternyata di masyarakat sudah ada gejala yang sama, yaitu orang kehilangan kemampuan indera penciuman dan indera perasa. Kami menyimpulkan, sudah terjadi transmisi lokal di Asmat. Sejauh ini kami belum menemukan ada keterkaitan kasus di Asmat dengan kasus dari luar,” katanya.
Saat ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Asmat masih menunggu hasil pemeriksaan gelombang ketiga sampel spesimen usap dari sejumlah orang yang telah dikirim ke RSUD Merauke.
Menyikapi temuan kasus Covid-19 yang cukup tinggi di Kabupaten Asmat akhir-akhir ini, Penjabat Bupati Asmat Triwarno Purnomo mengimbau warga setempat untuk benar-benar mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan.
Penerapan protokol kesehatan itu, antara lain berupa menjaga jarak fisik, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menghindari kerumunan orang.
“Berbagai hal semacam itu, harus menjadi gaya hidup baru yang wajib diikuti oleh warga Asmat yang selama ini kental dengan pola hidup komunal,” katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait