JAYAPURA, iNews.id - Delapan korban kerusuhan di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua di Kota Jayapura. Para korban terdiri atas empat ibu, satu bapak, dua anak dan seorang bayi berusia tujuh bulan.
Para korban kerusuhan Yalimo mengalami luka serius akibat sabetan senjata tajam ketika berusaha menyelamatkan diri. Bahkan, dua anak di antaranya harus menjalani operasi karena menderita luka bacok di bagian kepala dan tangan.
Sementara itu, korban lain yang tidak mengalami luka fisik tetap mengalami penurunan kondisi akibat kelelahan dan trauma berat.
“Yang mengalami luka berat ada dua anak, keduanya sudah dilakukan penanganan operasi. Untuk empat Ibu, satu Bapak, dan bayi ini tidak mengalami luka, hanya keadaan umumnya sangat menurun karena proses mengevakuasi diri dari lokasi kejadian,” ujar Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua AKBP dr Rommy Sebastian, Jumat (19/9/2025).
Setibanya di RS Bhayangkara, tim medis langsung memberikan perawatan intensif kepada para korban kerusuhan Yalimo, termasuk tindakan operasi untuk luka terbuka dan patah tulang. Selain itu, pendampingan psikologis juga diberikan agar korban, khususnya anak-anak, mampu menghadapi trauma yang dialami.
“Korban pada umumnya mulai membaik, meski beberapa masih harus menjalani perawatan intensif. Kami juga mendampingi secara psikologis karena trauma yang dialami cukup berat,” katanya.
Polda Papua memastikan seluruh korban kerusuhan Yalimo mendapat perhatian menyeluruh, baik dari segi medis maupun pemulihan mental.
“Polda Papua akan terus memberikan dukungan penuh, baik secara medis maupun psikologis, untuk memastikan korban bisa pulih sepenuhnya,” ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait