JAYAPURA, iNews.id - Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat berharap tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tidak terjadi di Bumi Cendrawasih. Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan itu terjadi pasca-pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) dan mengakibatkan ratusan orang kehilangan nyawa.
Dirinya mengatakan, sepakbola sudah mendarah daging pada seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
"Sehingga kami inginkan tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban tidak terjadi di Papua," kata Ramdani saat mengikuti aksi bakar lilin oleh pendukung Persewar Waropen di Stadion Mandala Jayapura, Papua, Senin (3/9/2022).
Ia menjelaskan, polisi juga berdoa agar jiwa ratusan korban itu diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.
"Kami selalu berharap tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir dalam dunia sepakbola Tanah Air," ujarnya.
Dirinya menyatakan, setiap pertandingan baik kompetisi Liga 2 dan Liga 3 yang akan dilaksanakan di Jayapura pihaknya selalu mengecek dua hari sebelum laga berlangsung untuk mengetahui jumlah penonton yang hadir di stadion.
"Karena kami tidak ingin terjadi hal-hal yang dapat merugikan orang banyak apalagi seperti tragedi Stadion Kanjuruhan," katanya.
Dengan demikian pihaknya mengajak semua masyarakat dan pecinta sepak bola Indonesia untuk bersama-sama patut menyampaikan belasungkawa atas tragedi Kanjuruhan.
Diketahui, suporter Persewar Waropen menggelar aksi solidaritas dengan bakar lilin dan doa bersama di Stadion Mandala Jayapura, Papua, Senin (3/9/2022) sekitar pukul 18.00 WIT. Aksi itu dilakukan untuk mengenang tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang di Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022).
Para suporter Persewar bersama jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Komnas HAM Perwakilan Papua, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua dan KONI Kota Jayapura membakar sebanyak 129 lilin dipimpin wakil ketua panitia pelaksana pertandingan Persewar Waropen Frits Ramandey.
"Ini pesan kemanusiaan, kami mendoakan agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Kami menyampaikan belasungkawa atas tragedi Kanjuruhan," kata Frits Ramandey.
Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua itu mengatakan, dalam aksi bakar lilin juga pihaknya mengibarkan empat bendera sudut setengah tiang.
"Sepak bola adalah simbol kemanusiaan yang bisa menyatukan manusia sehingga kami inisiasi aksi solidaritas ini sebab pada hari yang sama di Stadion Mandala juga digelar laga derbi Papua antara Persewar melawan Persipura," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya ingin mendeklarasikan komitmen damai bahwa harus menjunjung tinggi sportivitas dalam dunia sepak bola.
Sementara itu Sekretaris Umum Persewar Waropen Michael Rumabar mengatakan, pihaknya turut berduka cita terhadap tragedi yang menelan korban di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
"Kami semua berharap semoga tragedi ini tidak berdampak luas pada industri sepakbola di seluruh Tanah Air termasuk di Papua," katanya.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait