MIMIKA, iNews.id - Situasi di Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (27/11/2017) sore masih mencekam. Dua kelompok warga yang berseteru saling serang di dalam hutan. Hingga pukul 16.00 WIT, aparat kepolisian belum bisa mengendalikan situasi.
Dua kelompok warga yang masih bersaudara tersebut saling serang di hutan dan di jalan raya. Sejumlah anak-anak pun ikut serta dalam perang saudara ini.
Kepala Kampung Landung Mekar, Yohanis Kula mengatakan, perang ini melibatkan satu suku dan bukan perang antarsuku. “Bisa dikatakan bahwa ini perang saudara karena satu suku yang berperang,” ujarnya.
Aksi saling serang dipicu peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh salah satu warga dari Kampung Landung Mekar. Keluarga korban yang dendam dengan pelaku, melakukan aksi balasan yang berakibat pecahnya perang saudara ini. Sementara itu, pelaku pembunuhan tersebut hingga saat ini belum diketahui.
Warga yang berperang saling menghujani anak panah satu sama lain. Aparat kepolisian yang tiba di tempat kejadian kemudian membubarkan kedua kelompok dengan gas air mata.
Hingga sore hari, kedua kelompok tersebut masih saling berjaga-jaga. Mereka mempersenjatai diri dengan senjata tradisional panah dan parang.
Salah seorang tokoh pemuda Kwamki Narama, Bius menjelaskan, perang saudara ini harusnya sudah selesai sejak beberapa waktu yang lalu.
“Sebenarnya masalah sudah selesai dan tidak ada lagi perang. Namun kelompok keluarga korban masih menginginkan perang yang seharusnya diselesaikan secara baik-baik atau diselesaikan secara hukum positif,” ujarnya.
Bius pun berharap agar pelaku pembunuhan segera ditangkap polisi. “Pelaku ini harus ditangkap supaya perang antarkelompok tersebut segera berakhir. Karena pelaku belum ditangkap, perang masih saja terus terjadi,” ucapnya.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait