DEKAI, iNews.id - Pekerja pembangunan jembatan di Kabupaten Yahukimo, Papua, menjadi saksi aksi keji kelompok kriminal bersenjata (KKB). Beruntung mereka berhasil selamat dari maut saat diadang komplotan teroris tersebut.
Kesaksian ini diceritakan oleh seorang karyawan yang juga sopir PT Sinama, Saiful. Kejadiannya pada Kamis (24/6/2021) saat dia bersama karyawan lainnya menggunakan truk mengambil material batu ciping dari Kali Kuk Kampung Samboga.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, saat itu korban mengendarai truk, membawa material batu menuju PT Berantas di Kampung Sukamo. Mereka melewati Jembatan Kali I, Kampung Samboga, Distrik Seradala.
"Saat melintas di Jembatan Kali I dari Camp Kali Kuk, korban diadang orang-orang yang membawa senjata tajam dan dua orang menenteng senjata api," kata Kombes Pol Kamal di Kota Jayapura, Papua, Jumat (25/6/2021).
Para saksi ini sempat mendengar teriakan dari salah satu orang diduga pimpinan kelompok yang menyuruh anggotanya memeriksa pekerja pembangunan jembatan ini.
"Korban mendengar instruksi, 'laksanakan operasi dan periksa mereka'. Lalu langsung diikuti oleh sejumlah orang lainnya," ujarnya.
Namun beruntung sebelum dihampiri para komplotan bersenjata ini, Saiful langsung tancap gas melaju mundur. Dia pun mendengar bunyi suara tembakan yang kemudian disadari telah mengenai kaca depan truknya.
Korban langsung memutar balik ke arah camp PT Seremony Kalik Kuk untuk mengamankan diri. Dia berkumpul bersama para karyawan dan masyarakat di Kampung Pingky.
Tapi korban ternyata disusul oleh gerombolan KKB ini. Mereka tiba di Kampung Pingky dan melakukan penembakan terhadap empat orang pekerja bangunan, satu di antaranya yakni warga setempat, sekaligus kepala suku di kampung itu.
Identitas korban meninggal dunia yakni Suardi, Sudarto dan Idin. Sementara ada sejumlah warga luka-luka atas nama Saiful dan Obaja Nang. Selain menganiaya korban, KKB ini juga dikabarkan menyandera empat orang warga.
"Kami masih melakukan pengecekan atas informasi penyanderaan ini," ujar dia.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait