Danrem 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring, menyebut masih banyak pilot yang menerbangkan pesawat ke daerah rawan di Papua hingga saat ini. (Foto: Istimewa)

JAYAPURA, iNews.id - Komandan Korem (Danrem) 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring, mengatakan masih banyak yang menerbangkan pesawat ke daerah rawan di Papua. Pengoperasian pesawat itu bahkan dilakukan tanpa koordinasi dengan aparat keamanan.

"Masih banyak yang terbang dan nyelonong ke daerah yang tidak aman dan itu sedang dicermati," kata Brigjen TNI JO Sembiring, Minggu (19/3/2023).

Dia mengajak seluruh maskapai penerbangan agar menginformasikan rencana terbangnya. Sehingga bila ada informasi terkait keamanan di wilayah yang akan dituju, dapat segera ditindaklanjuti.

Dia menyatakan, hampir di setiap bandara ada kadis ops dan paskhas serta Polri. Maka bila ada perkembangan di suatu wilayah dapat segera diketahui. "Jangan bermain api," kata Sembiring.

Dia menyatakan, saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus penyerangan terhadap pesawat di sejumlah lokasi. Upaya itu diperlukan karena masyarakat di kawasan Pegunungan Papua sangat membutuhkan layanan penerbangan.

Karena itu, dia berharap masyarakat berani melapor bila terjadi sesuatu dengan menggunakan SSB yang ada di kampungnya. Sehingga dapat segera diambil tindakan.

"Penerbangan khususnya perintis sangat membantu masyarakat di Papua terutama di pegunungan," kata Sembiring.

Sementara itu, Ketua Ikatan Pilot Indonesia (IPI), Rama Noya, mengakui sejak Januari 2023 tercatat empat kasus gangguan keamanan terhadap penerbangan di Papua.

Gangguan keamanan pertama terjadi pada 9 Januari 2023 yang dialami pesawat Caravan PK-HVV milik PT Ikaros. Pesawat itu ditembak saat akan mendarat di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Kemudian 7 Februari 2023, pesawat Pilatus PC-6 dengan nomor penerbangan PK-BVY milik Susi Air dibakar sesaat setelah mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga. Pilotnya, Philip Martenz, disandera hingga kini.

Pada 7 Maret 2023, pesawat cargo milik PT Smart Aviation dan pesawat PT Daby Air ditembaki di Bandara Biloral, Intan Jaya. Sehingga kedua pesawat melakukan go around dan gagal mendarat.

Kemudian pada 11 Maret 2023 pesawat penumpang milik PT Trigana Air tipe B737-500 PK-YSC ditembak saat melakukan tinggal landas dari bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan hingga mengakibatkan lubang di bagian bawah badan pesawat.

"IPI berharap seluruh semua pihak menjaga dan melindungi pilot dan penerbangan sipil di Papua dari gangguan keamanan," kata Rama Nayo.


Editor : Rizky Agustian

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network