JAKARTA, iNews.id - Papua selalu memiliki putra daerah terbaik yang berdinas di kemiliteran. Sejarah mencatat, ada empat prajurit kelahiran Papua yang menyandang pangkat jenderal bintang 3 di institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Mereka telah banyak berjasa menjaga keutuhan NKRI dan disegani masyarakat. Dalam karier militer, para perwira tinggi TNI asal Papua pun banyak mengemban berbagai jabatan strategis.
Berikut 4 jenderal TNI bintang tiga asal Papua :
1. Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi
Fredy Numberi menjadi jenderal bintang tiga pertama asal Papua. Dia masuk Akabri 1968 dan melanjutkan ke pendidikan khusus Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya pada 1969.
Dalam karier militernya, dia pernah menjabat komandan KRI Sembilan, Komandan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Parchim, Frosch dan Kondor, 1995-1996 serta Komandan Pangkalan Utama TNI AL V Irian Jaya-Maluku.
Setelah purnatugas dari milier, pria kelahiran Yapen Waropen ini berkecimpung di dunia politik. Freddy juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua (1998-2002).
Ketika KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadi Presiden, Freddy dipercaya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1999-2000).
Dia kembali masuk kabinet di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dipercaya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (2004-2009) dan Menteri Perhubungan (2009-2011).
2. Letnan Jenderal TNI (Purn) Herman Asaribab
Herman Asaribab seorang perwira tinggi TNI AD alumnus Akademi Militer tahun 1988. Dia berpengalaman dalam bidang infanteri dengan jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Herman Asaribab lahir di Jayapura, Papua pada tanggal 10 Juni 1964. Ayah dan ibunya berasal dari Kabupaten Biak Numfor dan merupakan Suku Biak. Almarhum meninggal dunia pada 14 Desember 2020.
3. Letjen TNI Ali Hamdan Bogra
Ali Hamdan Bogra merupakan seorang Muslim yang taat. Dia juga rekan satu angkatan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Akademi Militer 1987 dari kecabangan infanteri.
Saat menjadi perwira dan mengikuti kursus di Kodiklatad Bandung, keduanya bahkan pernah bersama-sama mencari kos untuk tempat tinggal.
Ali Hamdan lahir di Serui 6 Januari 1963. Selama di militer, dia pernah bertugas sebagai Kapendam XVII/Cendrawasih (2011-2012), Kasrem 171/Praja Vira Tama (2012-2014) dan Staf Ahli Pangdam XVII/Cendrawasih bidang Ideologi Politik (2014-2015).
Dalam perjalanannya, Bogra dipromosikan sebagai Wadan Sesko TNI (2019-2020). Tak berselang lama dia dipercaya untuk menjabat Pangdam XVIII/Kasuari yang bermarkas di Manokwari, Papua Barat.
Ali Hamdan mendapat promosi jabatan jenderal bintang tiga saat dipercaya sebagai Korsahli KSAD menggantikan Letjen TNI Wisnoe Prasetija Boedi. Dia ditugaskan untuk menjabat sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad). Jabatan ini sebelumnya kosong setelah Letjen TNI (Purn) Joppye Onesimus purnatugas.
4. Letjen TNI (Purn) Joppye Onesimus Wayangkau
Joppye Onesimus Wayangkau lahir di Serui 17 Juli 1962. Dia Lulusan Akademi Militer 1986 dari kecabangan infanteri.
Selama karier di militer, Joppye pernah dipercaya sebagai Irdam XVII/Cenderawasih (2013-2014), Wadanpussenif Kodiklat TNI AD (2014-2015), Kasdam V/Brawijaya (2015-2016) dan Pati Sahli TK III Bid Sosbud HAM Panglima TNI (2016). Kariernya meroket dengan ditunjuk sebagai Pangdam XVIII/Kasuari (2016-2020).
Joppye meraih pangkat bintang tiga setelah ditunjuk sebagai Danpusterad pada 2020.
Editor : Donald Karouw
jenderal papua militer tentara nasional indonesia putra daerah ali hamdan bogra herman asaribab muslim panglima tni jenderal andika perkasa
Artikel Terkait