WAISAI, iNews.id - Anggota DPRD Raja Ampat, Fahmi Macap, memberikan klarifikasi soal tudingan bahwa dirinya dianggap sebagai otak penyerangan relawan kotak kosong di Kampung Atkari belum lama ini. Dia mengklaim namanya dicatut oleh oknum.
Fami mengatakan, dia tidak terima kalau namanya disangkutkan dengan aksi anarkistis tersebut. Apalagi disebut memimpin penyerangan di Distrik Misool Utara itu.
"Saya harus klarifikasi, karena jelas-jelas, sangat merugikan saya secara pribadi, keluarga bahkan status saya sebagai anggota DPRD," kata Fahmi di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (3/11/2020).
Oknum yang telah menuduhnya yakni akun atas nama Filip Imbir. Disebutkan bahwa tuduhan tersebut tanpa bukti, bahkan dianggap sebagai fitnah yang kejam.
Terkait dengan semua tudingan itu, Fahmi mengatakan, dia mempertaruhkan harga dirinya sebagai anggota DPRD Raja Ampat. Dia meminta polisi mengecek kembali kabar yang viral di media sosial dan mengaitkan dirinya.
"Silakan dicek latar belakang saya, mulai dari saya menginjakan kaki di bangku pendidikan, sampai saya kembali ke Raja Ampat. Tidak pernah yang namanya Fahmi Macap itu melakukan tindakan yang anarkistis," katanya.
Sebelumnya sekelompok relawan kotak kosong di Kampung Atkari, Kabupaten Raja Ampat diserang oleh sejumlah oknum, Sabtu (24/10/2020) lalu. Mereka saat itu sedang menyosialisasikan kotak kosong ke masyarakat.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait