MANOKWARI, iNews.id - HLM, mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Papua Barat yang menjadi tersangka kasus penganiayaan bebas dari jerat hukum. Hal ini setelah tersangka dengan ketiga korban sepakat berdamai untuk penyelesaian kasus di luar pengadilan atau keadilan restoratif.
Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom mengatakan, penyelesaian dengan keadilan restorasi pada kasus penganiayaan yang melibatkan mantan Kadispora Papua Barat didasari pencabutan laporan polisi oleh ketiga korban tanpa ada paksaan.
"Mantan Kadispora Papua Barat HLM bebas dari tahanan Polres Manokwari pada Jumat (18/11) lalu setelah perkara penganiayaan diselesaikan dengan restorative justice atas kesepakatan damai para pihak melalui proses mediasi polisi," ujarnya, Minggu (27/11/2022).
Menurutnya, baik ketiga korban yang merupakan ASN perempuan maupun tersangka (HLM) benar-benar ingin bermediasi tanpa ada tekanan. Tim penyidik pun menindaklanjuti dengan menggunakan keadilan restoratif.
Para pihak saat dimediasi telah membuat pernyataan bersama tentang kesiapan bertanggung jawab di luar kewenangan penyidik polisi.
"Proses mediasi damai hingga restorative justice disaksikan kuasa hukum HLM serta para kepala suku masing-masing dari ketiga korban, yakni Meiske Johana CH Tuasela, Ema Ronsumbre dan Merry C Kabuare," ujarnya.
Sebelumnya, mantan Kadispora Papua Barat HLM dilaporkan ke SPKT Polres Manokwari pada 27 Oktober 2022 atas dugaan penganiayaan terhadap tiga perempuan pegawai Pemprov Papua Barat. Laporan Polisi Nomor: LP/B/807/X/2022/SPKT/Polresta Manokwari/Polda Papua Barat tanggal 27 Oktober 2022.
Dari laporan itu, Polres Manokwari kemudian menahan HLM selama 20 hari sejak 8 November 2022 setelah ditetapkan sebagai tersangka.
Editor : Donald Karouw
kadispora papua barat Polres Manokwari Kapolres manokwari tersangka penganiayaan keadilan restoratif
Artikel Terkait