PUNCAK, iNews.id - TNI menembak mati dua anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB), termasuk Lesmin Waker, tangan kanan dari pimpinannya Lekagak Telenggen. Lesmin diduga pelaku penembakan terhadap anggota Satgas Nemangkawi Bharada Komang hingga tewas.
Dari hasil penindakan di Kampung Tagalowa itu, TN berhasil menguasai camp. Dari lokasi, aparat berhasil mengamankan sejumlah alat bukti berupa tiga bendera bintang kejora, satu buku cetak Menuju Papua Baru karangan Benny Giay, empat kapak, tiga linggis, empat parang, satu palu, 46 anak panah dan satu busur.
Berikut fakta-fakta KKB Lesmin Waker yang ditembak mati TNI-Polri:
1. Lesmin Waker Komandan Pasukan Pintu Angin Kelompok Lekagak Telenggen
Lesmin Waker diketahui merupakan Komandan Pasukan Pintu Angin Kelompok Lekagak Telenggen. Lesmin Waker ditembak mati pasukan gabungan TNI di antaranya Kopassus, Kostrad, dan Yonif Raider, dalam kontak tembak di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (13/5/2021).
Peristiwa kontak senjata itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIT. Selain Lesmin Waker, ada satu anggota KKB lainnya yang tewas.
Kontak tembak ini disampaikan oleh Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo.
"Ada kontak tembak di sekitar Kampung Wuloni, Ilaga. Laporan yang saya dapat sampai saat ini dua orang KKB tewas dan masih diadakan pembersihan," kata Ignatius, Kamis (13/5/2011).
2. Penembak Anggota Satgas Nemangkawi dan Pelaku Aksi Teror Lainnya
Lesmin Waker terlibat dalam sejumlah aksi teror. Sebelumnya dia bersama anggota KKB lainnya melakukan teror dengan dengan melakukan penembakan pada seorang tukang ojek hingga tewas di Kampung Eromaga, Distrik Omkia, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (14/4/2021).
Dia juga merupakan salah satu pelaku penembak almarhum Bharada Komang yang merupakan anggota Satgas Nemangkawi. Dalam kontak tembak itu, Bharada Komang gugur.
3. Lesmin Waker dan Kelompoknya Diduga Bersembunyi di Kampung Wuloni
Tempat kejadian perkara kontak tembak kelompok Lekagak Telenggen dan pasukan Pinang sirih TNI berada di sekitar Kampung Wuloni. Tempat itu diduga sebagai salah satu persembunyian kelompok tersebut.
Keberhasilan ini diawali dengan kontak tembak pada Rabu (12/5/2021) pukul 07.25 WIT antara KKB di Kampung Wuloni pimpinan Lerimayu Telenggen dengan pasukan Nanggala, YR 500 dan Pinang Sirih (Cakra). Dalam kontak tembak tersebut dua KKB tewas di mana satu orang telah dievakuasi lainnya belum dapat dievakuasi.
4. Pasukan Gabungan Amankan Barang-Barang Lesmin Waker
Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengamankan sejumlah alat bukti buntut dari kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB), pimpinan Lekagak Telenggen, di Wuloni, Ilaga, Papua, Kamis (13/5/2021). Sejumlah alat bukti tersebut berupa senjata tajam, panah, satu unit helm militer, dokumen dan telepon genggam.
Alat bukti yang disita oleh petugas hasil penggeledahan di lokasi kontak tembak. Temuan tersebut hasil penyisiran Tim Pinang Sirih (TNI) bekerja sama dengan personel Polres Puncak.
Setelah kontak tembak, tim menyisir lokasi beserta barang bukti. Temuan tersebut hasil penyisiran Tim Pinang Sirih (TNI) bekerjasa ama dengan personel Polres Puncak di bawah pimpinan Iptu Budi Basrah beserta 11 anggota dan didampingi oleh Kanit Ilaga Ipda Firman.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh pasukan TNI Polri berada dalam sebuah honai yang dimiliki Lesmin Waker antara lain satu unit helm militer, dokumen, berbagai senjata tajam, panah, dan HP.
Sebelumnya, TNI-Polri telah melakukan penindakan di Kampung Tagalowa hingga berhasil menguasai camp. Dari lokasi, aparat berhasil mengamankan alat bukti berupa tiga bendera bintang kejora, satu buku cetak menuju Papua Baru oleh Dr Benny Giay, empat buah kapak, tiga linggis, empat parang, satu palu, 46 anak panah, dan satu busur.
5. Pasukan Masih Buru KKB Lainnya
Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes Pol Iqbal AlQudussy melalui keterangan tertulisnya menyebutkan pengejaran akan terus dilakukan oleh personel TNI-Polri setelah penguasaan camp Wuloni.
"Kami masih melakukan pengejaran setelah penguasaan camp Wuloni," kata Kombes Pol Iqbal AlQqudussy.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait