JAYAPURA, iNews.id - Pengurus PDIP Provinsi Papua menilai Ganjar Pranowo dan Mahfud MD merupakan pasangan yang ideal. Penunjukkan Mahfud MD sebagai Cawapres merupakan pilihan yang tepat.
Mahfud sebagai pemimpin memiliki dampak positif pada perkembangan Papua. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus di Tanah Papua yang mengamanatkan Wakil Presiden akan menjabat sebagai Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP).
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Papua Benhur Tommy Mano menyampaikan keyakinannya bahwa Mahfud MD memiliki kapabilitas untuk mengatasi permasalahan di Papua.
“Kami yakin dan percaya Bapak Mahfud MD dapat menyelesaikan persoalan di Papua,” ujar Benhur Tommy Mano, Kamis (26/10/2023).
"Jika Mahfud MD terpilih sebagai Ketua BP3OKP, tentu akan memberikan harapan dan peluang bagi Papua untuk memastikan perlindungan hukum yang kuat dan memastikan penggunaan dana otonomi khusus tidak disalahgunakan," katanya.
Dia juga menekankan, Mahfud MD memegang peran penting dalam revisi Undang-Undang Otonomi Khusus Papua yang telah diresmikan sejak tahun 2021.
Benhur juga menilai Mahfud MD berkontribusi dalam pemekaran provinsi di Tanah Papua, seperti Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Barat Daya sebagai bukti kepeduliannya terhadap pembangunan di Papua.
"Pemekaran wilayah otonomi baru (DOB) di Papua dan Papua Barat tidak bisa dipisahkan dari pandangan Mahfud MD," ucapnya.
Sementara itu dukungan juga datang dari Provinsi Papua Barat Daya. Mantan Jenderal TNI Bintang 3, Letjen TNI (Purn) Yoppye Onisimus Wayangkau akan bertekad untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud MD pada Pilpres 2024 di Papua Barat Daya.
Selain itu, mantan Pangdam XVIII Kasuari ini menyatakan mereka telah bersatu dengan seluruh partai koalisi di Provinsi Papua Barat Daya.
"Ikatan kita dengan semua partai koalisi di Papua Barat Daya sudah erat. Kami yakin pasangan Ganjar-Mahfud MD akan memenangkan wilayah Papua Barat Daya dengan jelas dalam satu putaran, dan kemudian mereka akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia selanjutnya," katanya.
Ganjar Pranowo juga ditemui beberapa ketua adat Papua di Jakarta pada hari Sabtu (21/10/2023). Para ketua adat tersebut mengungkapkan beberapa aspirasi terkait kondisi sosial dan ekonomi di wilayah adat Papua.
Para kepala adat Papua menggarisbawahi dua permasalahan utama yang terjadi di wilayah adat Papua saat mereka bertemu dengan Ganjar Pranowo, Calon Presiden 2024.
Pertama, mereka mengutuk ketidaktersediaan akses pendidikan gratis untuk sekitar 600.000 anak asli Papua yang terpaksa harus berhenti sekolah karena keterbatasan dana dari Otonomi Khusus (Otsus), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kedua, mereka menyatakan keprihatinan terhadap kekurangan fasilitas kesehatan, termasuk ketiadaan rumah sakit dan Universitas Internasional di Papua setelah 78 tahun Indonesia merdeka.
Para kepala adat menggarisbawahi kepada Ganjar Pranowo perlunya perhatian yang sungguh-sungguh dari pemerintah pusat terkait isu-isu yang terjadi di wilayah adat Papua tersebut.
“Apabila pendidikan berkualitas dan ada rumah sakit dengan standar internasional yang berada di Papua, orang tidak perlu pergi ke luar daerah untuk berobat. Meskipun mungkin ada rumah sakit berkualitas, tetapi tenaga medis yang kompeten masih terbatas,” ujar Paul yang merupakan Ketua DAP wilayah III Doberay Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Oleh karena itu, ketika Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, kedua program ini harus segera diwujudkan di Papua.
Selain menyampaikan aspirasi, para kepala adat juga memberikan dukungan mereka dari wilayah masing-masing. Mereka yakin Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dapat menjadi pemimpin yang sederhana dan cocok untuk wilayah adat Papua.
Mereka percaya pengalaman luar biasa yang dimiliki kedua figur ini dapat membantu membangun Tanah Papua yang dihadapkan pada berbagai tantangan kompleks.
Diketahui, dalam dua pemilu sebelumnya, calon yang diusung PDIP selalu memenangkan pemilu dengan persentase tinggi, yakni 72,41 persen pada tahun 2014 dan 90,66 persen di 2019.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait