JAYAPURA, iNews.id - BMKG V Jayapura menyatakan hingga pukul 17.00 WIT terjadi 71 kali gempa susulan sejak terjadinya gempa berkekuatan Magnitudo 4,9, Senin (2/1/2023) pukul 03.24 WIT.
Dari 71 kali gempa susulan itu, tercatat delapan kali gempa dirasakan masyarakat. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
“Jayapura merupakan wilayah dengan potensi kejadian gempa bumi tinggi akibat adanya subduksi utara Papua dan patahan aktif yang melintasi wilayah Jayapura sebagai sumber gempa,” kata Kepala BBMKG Wilayah V, Yustus Rumaikek.
Dia menjelaskan, gempa bumi dapat terjadi kapan saja dengan berbagai variasi kekuatan dan hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu untuk memprediksi kapan akan terjadi gempa bumi.
Dari evaluasi kejadian gempa bumi susulan per 3 jam, pola kejadian gempa bumi susulan cenderung mengalami penurunan frekuensi terjadinya.
Masyarakat diimbau tidak perlu takut dengan banyaknya gempa susulan karena terjadinya gempa susulan adalah proses untuk mencapai titik keseimbangan baru pasca terjadinya gempa bumi dan lazim terjadi pada gempa-gempa besar.
"Jangan terpancing dengan informasi atau berita palsu dan diharapkan mengikuti kanal resmi BMKG melalui aplikasi InfoBMKG, kanal sosial media BMKG yang terverifikasi, dan website resmi BMKG www.bmkg.go.id untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas," kata Yustus Rumaikek.
Gempa berkekuatan 4,9 magnitudo itu terletak di 2.58 LS-140.67 BT atau 13 KM Timur Laut Kota Jayapura, dengan kedalaman sekitar 10 KM dan dirasakan IV MMI.
Manager Puskodalops BPBD Papua Jonathan Koirewoa mengatakan, laporan yang diterima dari BPBD Kota Jayapura terungkap dampak gempa berkekuatan M4,9 menyebabkan sejumlah bangunan yang merupakan fasilitas umum mengalami kerusakan.
Adapun bangunan yang mengalami kerusakan yaitu Hotel Swiss Bell dilaporkan ada bagian yang runtuh, Hotel Horizon Kota Jayapura sebagian ubin lantai rusak,RS Provita Jayapura kaca lift dinding runtuh.
Selain itu pusat perbelanjaan Mall Jayapura dilaporkan sebagian dinding retak dan Hotel Sunny Abepura dilaporkan dinding retak dan kaca pecah di lantai satu.
"Belum ada korban jiwa yang dilaporkan dan kami masih menunggu laporan lanjutan dari BPBD Kota dan Kabupaten Jayapura," kata Jonathan.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait