Pj Gubernur Papua, Agus Fatoni mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Mendagri. (Foto: ist)

JAYAPURA, iNews.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua sukses mengendalikan laju inflasi hingga 0,4 persen untuk year on year dan minus 0,93 persen secara month on month. Pasokan beras juga dipastikan aman hingga enam bulan ke depan dan tidak ada kenaikan harga.

Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Agus Fatoni usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian melalui zoom meeting di Gedung Negara, Jayapura, Papua.

“Kita bersyukur inflasi di Provinsi Papua cukup baik, di mana untuk year-on-year-nya 0,4% dan kemudian month to monthnya minus 0,93%, artinya deflasi. Ini cukup baik, oleh karena itu kita berusaha bersama-sama untuk bisa tetap menjaga inflasi agar tetap terkendali,” kata Fatoni dalam keterangan resminya, Rabu (3/9/2025).

Sebagai langkah konkret, Pemerintah Provinsi Papua bersama pemerintah kabupaten/kota telah melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak se-Provinsi Papua yang tersebar di 18 distrik dan merupakan bagian dari program nasional yang juga dilakukan di seluruh Indonesia.

“Kita di situ laksanakan gerakan pangan murah dan ini akan kita laksanakan secara rutin nanti di Provinsi Papua. Gerakan Pangan Murah ini juga serentak di seluruh Indonesia, jadi bukan hanya di Papua tetapi juga di seluruh Indonesia,” kata Fatoni.

Selain itu, Fatoni bersama jajaran juga telah melakukan pengecekan langsung ke gudang Bulog, gudang swasta, dan pasar-pasar ritel. Dari hasil pantauan, stok beras di Papua dipastikan aman untuk empat bulan ke depan, sementara itu harga beras masih stabil dan belum ada kenaikan signifikan.

“Kami datang ke bulog, kemudian ke gudang-gudang swasta dan juga ke pasar-pasar ritel, menunjukkan bahwa di Papua stok untuk beras 4 bulan ke depan kondisinya aman dan harga beras masih cukup terkendali, belum ada kenaikan yang signifikan,” kata Fatoni.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, deflasi Papua pada Agustus dipengaruhi oleh turunnya harga angkutan udara, ikan tuna, tomat, ikan bumat, serta beberapa buah-buahan.

Namun, sejumlah komoditas lain masih memberikan andil inflasi, seperti beras, angkutan laut, bawang merah, sirih, dan cabai rawit.

Selain langkah-langkah di atas, Fatoni menyebut pemerintah terus melakukan berbagai cara untuk mengendalikan inflasi, di antaranya menjaga ketersediaan stok bahan pokok di pasar, menyelenggarakan pasar murah dan gerakan pangan murah secara rutin serta memberikan subsidi angkutan untuk menekan biaya distribusi.

Tak hanya itu, kerja sama antardaerah juga dilakukan untuk menjamin pasokan bahan pokok. Pemerintah Provinsi juga terus mendorong gerakan menanam pangan, khususnya cabai, baik di kebun maupun pekarangan masyarakat serta memberikan dukungan bagi petani berupa benih, pupuk, dan sarana produksi lainnya.

“Dengan stok yang cukup, harga stabil, dan langkah-langkah pengendalian yang konsisten, kita optimis kondisi inflasi di Papua akan tetap aman,” kata Fatoni.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network