Ilustrasi proses evakuasi warga saat banjir bandang. (Foto: Dok iNews).

JAYAPURA, iNews.id - Banjir bandang yang melanda sembilan kelurahan di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura tergolong parah. Selain menimbulkan banyak dampak kerusakan, bencana tersebut juga menewaskan puluhan orang.

Data terakhir pada pukul 10.15 WIB, tim SAR gabungan telah mengevakuasi 109 korban. Sebanyak 50 orang di antaranya meninggal dunia dan 59 luka-luka. Banjir terjadi sekitar pukul 21.30 WIT, disebabkan hujan deras sejak pukul 18.00 WIT.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jika melihat dampak dan landaan banjir bandang yang terjadi di Sentani, kemungkinan disebabkan adanya longsor di hulu atau kawasan pegunungan.

Karakteristik banjir bandang yang sering terjadi di Indonesia diawali adanya longsor di bagian hulu kemudian membendung sungai. Ketika volume air terus bertambah, lama kelamaan bendungan pun jebol.

"Kemudian menerjang di bagian bawah dengan membawa material-material kayu gelondongan, pohon, batu, lumpur dan lainnya dengan kecepatan aliran yang besar," ujar dia.

Selain itu, menurut dia, ditambah dengan curah hujan yang berintensitas tinggi dalam waktu cukup lama, membuat banjir bandang besar. Pada tahun 2007, kejadian serupa juga pernah terjadi di Distrik Sentani.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network