Kapolresta Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan bersitegang dengan kerabat keluarga korban pembunuhan karena membawa jenazah ke kantor polisi. (iNews/Andrew Chan)

SORONG, iNews.id - Insiden memegangkan terjadi di halaman Mapolresta Sorong Kota, Senin (27/12/2021) sore. Kejadian dipicu saat sejumlah kerabat korban pembunuhan mendatangi Mapolresta Sorong Kota.

Kedatangan mereka sambil membawa jenazah korban pembunuhan yakni almarhum Irfan Warfandu.  Sontak kedatangan kerabat korban berikut membawa jenazah tersebut membuat kaget petugas piket jaga SPKT Polresta Sorong kota. 

Adu mulut antara pihak kerabat korban dan polisi tak terhindarkan saat polisi meminta jenazah korban pembunuhan agar tidak di bawa ke dalam markas polisi. 

Hal ini menurut polisi seolah-olah keluarga korban tidak menghargai jenazah yang seharusnya setelah dibersihkan, langsung dibawa untuk di makamkan. Pihak Kepolisian menganggap kantor polisi bukan kamar jenazah atau rumah sakit. 

Pihak keluarga korban beralasan membawa jenazah korban ke Polresta Sorong Kota untuk menyampaikan aspirasi mereka soal lambannya pihak Polsek Sorong Timur dalam menangani kasus tersebut untuk pengungkapan kasus. 

Keributan di depan Pos SPKT Sorong Kota sontak membuat Kapolresta Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan turun tangan dan menemui kerabat korban. Dengan tegas Kapolresta Sorong Kota menegur pihak keluarga korban dengan keras. 

"Kalian tidak usah minta ke saya (penyelidikan dan pengungkapan kasus pembunuhan) itu sudah kerjaan (tugas) saya. Saya cari itu pelakunya pasti, ini kita proses,  kita cari, tangkap, ini kita sedang kerja. Sebelum kalian datang ke sini, sejak anggota kita menerima laporan, kita sudah bekerja dari awal, kita kerja cepat dan korban kita antar ke rumah sakit, proses di TKP kita lakukan, semua kita kerja. " kata Kapolresta Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan.

Ary bahkan menyesalkan sikap warga atau kerabat korban yang tidak menghargai Jenazah yang seharusnya langsung di makamkan, malah di bawa ke kantor Polisi. 

"Kalian lebih baik bawa jenazah ini untuk dimakamkan, kalian tidak menghargai jenazah, jangan jadi kebiasaan bawa-bawa jenazah ke kantor Polisi, kasihan itu jenazah sudah di bersihkan, disholati, kan harusnya langsung dimakamkan, ini tidak bagus cara-cara kalian seperti ini dan jadi kebiasaan, apa-apa sedikit jenazah dibawa ke kantor Polisi. Itu tidak boleh" tegasnya. 

Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak Kepolisian setempat, pihak keluarga korban langsung balik kanan dan membawa korban untuk di makamkan. 

Kapolresta Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan pihaknya sejak awal mendapatkan laporan langsung bergerak untuk melakukan evakuasi jenazah, olah TKP dan terus melakukan penyelidikan. 

"Awalnya kan (mendapat laporan) kita sudah langsung ke TKP. Sampai kita ambil itu, bawa jenazah dari pinggir sungai tadi, kita evakuasi ke rumah sakit dan sudah di visum. Dari hasil visum tadi diketahui ada 30 luka tusukan penganiayaan,” ujar Ary.

Pihak Kepolisian, kata dia, sudah bekerja sejak awal mendapatkan laporan penemuan mayat tersebut. Termasuk memeriksa saksi dan HP korban. Polisi juga menyebutkan terdapat 30 luka tusukan pada tubuh korban. Hal ini sesuai hasil visum pihak Rumah Sakit. 

" Kita sudah mintai keterangan yah, sementara saksi yah, dari pihak keluarga, yakni adik korban yah, terkait tadi malam itu Saudara Irfan ini pamit ke mana. Juga tadi kita lakukan pengecekan terhadap HP korban, memang hp korban itu nggak ada (saat olah TKP) jadi kita sudah minta ke keluarganya, nomor HP, lalu kita tindak lanjuti. Dari dugaan sementara, korban penganiayaan, jadi masih dugaan sementara yah, karena ada ditemukan tanda-tanda atau bekas lukanya banyak." Ujarnya.

Ary meminta kepada masyarakat untuk mempercayakan kasus ini kepada pihak Kepolisian. Dan tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan informasi atau provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. 

" Tetap kita kerja yah (penyelidikan) pengungkapan kasus ini, masyarakat intinya ini Polisi sedang bekerja, ini bukan hal  (kasus) biasa yah, sudah terkait dengan nyawa, jadi kita tidak membiarkan ini, pasti kita kerja dan kejar pelaku" katanya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network