JAKARTA, iNews.id - Letjen TNI I Nyoman Cantiasa merupakan perwira tinggi TNI-AD. Jenderal TNI bintang tiga ini pernah terpilih menjadi Komandan Upacara Penurunan Sang Merah Putih saat peringatan HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Istana merdeka pada 17 Agustus 2013.
Dihimpun dari sejumlah sumber menyebutkan, Nyoman Cantiasa saat itu masih berpangkat kolonel. Dia merupakan lulusan terbaik peraih Bintang Adhi Makayasa Akmil Tahun 1990 dan merupakan siswa dengan Karya Tulis Terbaik Dikreg XLI Sesko TNI T.A 2014.
Nyoman Cantiasa merupakan perwira berpengalaman dalam Infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Kini dia menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli (Korsahli) Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD)
Sebelum menjadi Korsahli KSAD, Cantiasi sempat ditugaskan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III. Pada 2019 dia pernah menjabat Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus. Saat itu, dia masih berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen).
Banyak penugasan berat yang diemban ketika masih perwira menengah, yakni Letnan Satu (Lettu) Infanteri dan menjabat sebagai Wakil Komandan Sub Tim Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus.
Dia saat itu tidak menyangka, ditugaskan untuk membebaskan sandera di Papua yang dulu bernama Irian Jaya. Tugas tersebut dinilai tidak mudah, karena jumlah yang disandera kelompok Operasi Papua Merdeka (OPM) saat itu cukup banyak, yakni 26 orang.
Apalagi, dari 26 yang disandera OPM itu ada enam orang Warga Negara Asing (WNA). Para WNA itu, dua dari Belanda dan empat orang lainnya dari Inggris.
Selebihnya, Warga Negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai dosen, pendeta serta petugas kehutanan.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait