Kapolda Papua Irjen Pol Waterpauw. (Foto: Dok)

JAYAPURA, iNews.id – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menegaskan kasus kerusuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, bukan kasus SARA (suku, ras dan agama). Kerusuhan yang menyebabkan korban jiwa dan banyak kerusakan itu merupakan kasus insidental yang dilakukan kelompok masyarakat.

Karena itu, Kapolda kembali mengimbau kepada para warga yang berada di pengungsian agar kembali ke Wamena. Dia mengajak warga mulai menata kembali kehidupan seperti sebelumnya.

“Kami ada dan akan selalu mengamankan masyarakat dari berbagai gangguan yang terjadi,” kata Irjen Pol Waterpauw di Jayapura, Sabtu (5/10/2019).

Dia mengatakan, aparat keamanan juga akan membantu bila ada pengungsi yang saat ini ditampung di berbagai penampungan di kabupaten dan kota Jayapura, ingin kembali ke Wamena.

Kapolda mengatakan, saat ini Karoops dan Dansat Brimob Polda Papua sudah berada di Wamena untuk mengatur penempatan pasukan yang bertugas di kawasan itu. Dia kembali mengingatkan warga agar tidak mudah percaya dengan berita hoaks yang disampaikan kelompok tertentu.

“Bila ada berita-berita yang meresahkan jangan langsung percaya,” ujar Irjen Pol Waterpauw yang pernah menjabat kapolda di tiga provinsi yakni Papua Barat, Papua, dan Sumatera Utara (Sumut).

Dia juga mengatakan, saat ini kondisi di Wamena mulai kondusif dan aktivitas masyarakat mulai pulih. Secara perlahan perekonomian di Wamena mulai berangsur normal. “Masyarakat pun mulai membersihkan puing-puing bekas kebakaran,” ujar Irjen Pol Waterpauw.

Diketahui, kerusuhan di Wamena pada Senin (23/9/2019) menewaskan 32 orang serta 72 orang lainnya luka-luka. Selain itu, ratusan rumah, ruko dan kantor pemerintah dibakar serta dirusak pendemo.

Direktur Eksekutif Freedom Institute, Rizal Mallarangeng meyakini, warga pendatang yang sudah lama menetap di Wamena akan kembali menyusul kondisi di Kota Wamena yang semakin kondusif pascakerusuhan 22 September 2019 lalu.

“Saya yakin, warga pendatang yang sudah lama tinggal di Wamena, dan sudah menjadi warga lokal akan kembali ke Wamena. Karena selama ini, hubungan antara mereka dengan warga asli sudah sangat kondusif,” ujar Rizal.

Menurut Rizal, interaksi kehidupan antara warga pendatang dan warga asli Papua sudah berjalan lama. Interaksi yang berjalan harmonis itu harus diciptakan kembali agar tidak ada perpecahan.

“Keharmonisan hidup berdampingan antara siapa pun yang tinggal di Bumi Cendrawasih sudah terpupuk dari dulu hingga sekarang. Karenanya, adanya hoaks dan isu rasisme sangat disayangkan terjadi. Jadi jika ada kerusuhan seperti kemarin, maka itu pasti diciptakan oleh pihak lain yang ingin memecah belah,” kata Rizal.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network