WAMENA, iNews.id – Polisi menyelidiki laporan dugaan pemerkosaan yang dialami turis asal China saat berkunjung ke Desa Aikima, Kabupaten Jayawijaya, untuk melihat mumi Papua, Jumat (13/7/2018). Pelaku yang diketahui sejumlah dua orang sedang dalam perburuan petugas.
Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Piet Reba mengatakan, hingga saat ini penyidik masih mengumpulkan petunjuk untuk mengejar kedua terduga pelaku. Sementara korban sudah melengkapi berkas laporan dan melakukan visum.
"Korban saat ini dalam perjalanan pulang ke negara asalnya. Kami sudah lengkapi berkas laporan dan saat ini fokus untuk mengungkap kasus dan mengejar pelaku yang menurut keterangan korban berjumlah dua orang,” kata Yan Piet Reba, Sabtu (14/7/2018).
Dia menjelaskan, hasil pemeriksaan di lapangan korban belum sempat diperkosa. Saat akan melancarkan aksinya dengan menarik korban ke rumah kosong, niat bejat kedua pelaku lebih dahulu diketahui kepala desa dan warga setempat. Mereka kemudian melarikan diri.
"Hasil penyelidikan, memang benar korban dihadang oleh dua pelaku. Namun aksi itu diketahui warga dan kepala desa sehingga pelaku langsung kabur. Jadi tidak betul korban mengalami perkosaan," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Jayawijaya AKP Jefry Tambunan menambahkan, penanganan awal sudah dilakukan oleh tim penyidik atas lapoan kasus dugaan pemerkosaan tersebut.
"Langkah-langkah awal sudah kami jalankan. Seperti olah TKP, mendampingi korban visum dan mengambil keterangan,” katanya.
Menariknya, ada perbedaan keterangan akan kasus ini. Sesuai pengakuan korban kepada penyidik, dia mengalami perkosaan. Namun untuk memastikannya, polisi masih akan mengkonfrontir pengakuan korban dengan hasil visum yang masih belum keluar.
"Kalau informasi dari korban dia mengaku diperkosa. Tetapi kami akan konfrontir dengan hasil visum jika sudah keluar. Untuk terduga pelaku, kami masih proses lidik,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, selain menjadi korban pemerkosaan, korban juga mengaku kehilangan uang dan ponsel miliknya. "Jadi dalam laporan itu, pelaku juga mengambil uang dan satu unit ponsel korban,” tuturnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait