JAYAPURA, iNews.id - Kasus pembakaran Bendera Merah Putih oleh dua pemuda di Kota Jayapura, Papua, ternyata untuk memprovokasi unjuk rasa meolak kebijakan otonomi khusus (Otsus). Mereka pun menyiarkan aksi tersebut secara live streaming.
Video tersebut dibuat pada 27 Oktober 2020 lalu dan disebarkan akun Facebook Ferry dengan nama Cobalt dengan judul "Unjuk Rasa Otsus Jilid II".
Dalam rekaman langsung berdurasi 1 jam 9 menit 23 detik itu, terdapat adegan saat pelaku menarik Bendera Merah Putih untuk dibakar. Lalu seorang yang merekam mengatakan "bakar..bakar...bakar di jalan saja".
Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, menyayangkan kejadian pelanggaran hukum dilakukan oleh para pemuda yang masih produktif ini.
"Kepada pemuda pemudi baik Papua maupun di seluruh negeri, agar gunakan media sosial dengan bijak. Indonesia ini negara hukum, dan segala bentuk pelanggaran akan berhadapan dengan hukum," kata Kombes Pol Iqbal di Kota Jayapura, Senin (29/3/2021).
Dia mengatakan, saat ini generasi muda memang sedang larut dalam tren demi konten. Mereka rela melakukan berbagai aksi agar viral di media sosial.
Hal ini juga yang dilakukan dua pemuda atas nama Ferry Pakage dan Gerius Wenda. Mereka melakukan live streaming membakar Bendera Merah Putih di seputaran Waena Jayapura.
Aksi pelaku ini telah melanggar Undang-Undang No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Ada sanksi pidana terhadap para pelaku paling lama lima tahun atau denda paling banyak Rp500 juta.
Selain itu mereka juga dijerat Undang-Undang ITE lantaran dianggap menyebarkan informasi yang menimbulkan kebencian dan permusuhan dengan sanksi pidana paling lama enam tahun penjara dan denda Rp1 miliar.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait