SORONG, iNews.id - Ratusan rumah warga Kelurahan Majener, Kabupaten Sorong, Papua Barat, terendam banjir. Ketinggian air mencapai satu meter akibat hujan deras sejak Rabu (3/6/2020) dini hari.
Banjir juga disebabkan karena luapan sungai di sekitar permukiman warga. Apalagi sejumlah RK di wilayah tersebut dilintasi langsung oleh aliran sungai dan berada di dataran rendah, sehingga rumah-rumah warga terendam banjir.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Sorong, Handri Haji Kadir mengatakan, sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari solusi banjir di permukiman warga di sana. Upaya yang dilakukan yakni normalisasi sungai.
"Kami sudah menyampaikan solusi normalisasi sungai kepada Bupati Kabupaten Sorong dan beliau sudah respon baik. Hanya saja yang menjadi kendala pada saat itu, sebagai masyarakat menolak untuk normalisasi sungai," kata Handri di Kabupaten Sorong, Papua, Kamis (4/6/2020).
Dia menjelaskan, alasan masyarakat menolak dilakukan normalisasi sungai karena mereka harus mengorbankan lahan bahkan tanaman hidup di areal perkebunan mereka. Sebab sungai memang melintasi pekarangan rumah warga.
Karena itu, dia berharap agar masyarakat tidak melakukan penolakan, bahkan ikhlas jika nantinya pemerintah daerah melakukan normalisasi sungai tersebut guna mencegah banjir.
"Air sudah surut secara bertahap. Saya juga sudah berkomunikasi dengan masyarakat setempat agar tidak menolak jika pemerintah melakukan normalisasi sungai demi kebaikan bersama tidak terjadi banjir terus menerus," katanya.
Dia berharap, wabah virus corona bukan penghalang bagi pemerintah kabupaten Sorong segera melakukan normalisasi sungai Kelurahan Majener. Dengan begitu masyarakat tidak kebanjiran lagi saat hujan turun deras.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait