SORONG, iNews.id - Kisah heroik dilakukan prajurit Kostrad Sertu Tagris Ayomi asal Sorong, Papua Barat Daya. Dia pulang kampung dan membantu memenuhi harapan air bersih untuk 1.628 jiwa warga Kota Sorong.
Sebelumnya selama 35 tahun, warga di tempat kelahirannya kesulitan mendapat air bersih. Bahkan warga harus mendayung perahu sejauh 2 kilometer untuk mendapatkan air bersih.
Mendapatkan akses air bersih merupakan impian warga setempat. Melalui Program TNI AD Manunggal, Sertu Tagris Ayomi yang menjabat Baur Bek Air Kompi Bantuan Batalyon Zeni Tempur 10/JP/2 Kostrad membangun titik-titik sumber air bersih di Sorong, Papua Barat Daya.
Pemuda asal Papua kelahiran Sorong ini melaksanakan Program TNI AD Manunggal Air di Kampung Nelayan, Kampung Empang, Kampung Tampa Garam 1, Kampung Tampa Garam 2, Kampung Ambai, Kampung Rufei dan Kampung Klatifi. Jumlah penduduk yang sudah menikmati bantuan air bersih di Sorong ini kurang lebih 365 KK atau 1.628 jiwa.
Warga Sorong, Junickson Matu mengaku sangat bersyukur dengan Program TNI AD Manunggal Air yang digerakkan putra asli Papua Sertu Tagris Ayomi. Dia pulang kampung dan melakukan terobosan pemenuhan air bersih bagi masyarakat.
"Masyarakat kini senang karean sudah puluhan tahun kesulitan air bersih," ujar Junickson Matu, Minggu (22/10/2023).
Sertu Targis Ayomi mengatakan, awalnya dia bertugas di Jawa Timur mendapat pelatihan tentang pengelolan air bersih melalui Program TNI Manunggal Air Bersih.
Dia ditunjuk mengikuti kursus tersebut dan tak menyia-nyiakan kesepatan ini. Setelah selesai mengikuti kursus, dia mendapat kesempatan untuk mengaplikasikan hasil pelatihannya di daerah tempat kelahirnya.
Tanggung jawab besar dari Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak kepada dirinya tak disia-siakan. Dia akhirnya dapat melakukan pembukaan titik-titik atau lokasi air bersih sebanyak 7 titik di wilayah Lota Sorong.
"Harapan saya agar masyarakat dapat menikmati ketersedian air bersih," katanya.
Sementara itu, Kasiasnik Peralatan Kostrad Mayor CPL Hidayat menjelaskan, Program TNI AD Manunggal Air merupakan implementasi dari tujuh perintah harian KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan juga perintah Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak.
Selain itu, hal ini menjadi program pemerintah dalam rangka menurunkan angka stunting khususnya di wilayah Sorong. Melalui pembuatan sumber air bersih dan tandon, dapat membantu kebutuhan masyarakat akan air bersih,,
Dalam menyukseskan program tersebut, Pangkostrad menitikberatkan pada penyediaan air bersih dengan dasar permintaan dari beberapa tokoh adat, masyarakat setempat dengan slogan Pangkostrad 'Bekerja dengan Hati'.
"Program TNI AD Manunggal Air merupakan wujud nyata kehadiran TNI AD di tengah masyarakat sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan air yang bersih," katanya.
Program ini dicanangkan meliputi tiga metode, yaitu metode gravitasi, pompa hidran dan sumur bor. Metode Gravitasi digunakan mana kala posisi penduduk berada di bawah sumber air. Metode pompa hidran digunakan ketika masyarakat berada di atas, sedangkan sumber air di bawah.
Pompa ini mampu mengalirkan air dari bawah ke atas tanpa menggunakan listrik dan akan mengalir nonstop. Apabila kedua metode tidak bisa digunakan, maka metode ketiga yakni sumur bor.
Sebelum membor air di daerah itu, terlebih dahulu dideteksi kandungan air dalam bumi menggunakan alat geolistrik. Alat ini bisa mensonar posisi air sampai kedalaman 500 meter, namun selama ini cukup di angka paling dalam 100 meter.
Sampai saat ini Kostrad sudah mengerjakan sebanyak 793 titik air bersih se-Indonesia. jumlah penerima manfaat air bersih kurang lebih 200.000 KK atau 550.000 jiwa dari Aceh sampai Merauke.
Dia menjelaskan, wilayah papua ada 40 lebih titik air bersih yang dibangun. Di antaranya di Sorong, Manokwari, Jayapura, Timika, Intan Jaya dan Merauke. Semuanya dikerjakan prajurit Kostrad terlatih, berkolaborasi dengan masyarakat dan aparat teritorial setempat.
Khusus di Sorong, ada tujuh titik air bersih sudah berfungsi. Sertu Tagris Ayomi yang bekerja keras membangun kampung halamannya agar masyarakat bisa menikmati air bersih yang sudah diimpikan selama 35 tahun.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait