JAYAPURA, iNews.id - Tiga warga sipil bertahan tinggal di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, meskipun Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih saja melakukan teror di daerah tersebut. Sementara sebagian besar warga dievakuasi ke Timika dengan menggunakan penerbangan sipil.
Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar mengatakan, tiga warga sipil tersebut memilih tetap bertahan di Beoga karena menjaga kios yang menjadi tempat usaha mereka. Anak dan istri mereka sudah dievakuasi ke Timika.
"Warga yang dievakuasi ke Timika tercatat 39 orang," kata Kapolsek Beoga, Jumat (16/4/2021).
Dia mengatakan, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Beoga kini relatif aman dan sudah ada penambahan pasukan. Bantuan bahan makanan sudah didistribusikan sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir kekurangan pangan.
Beoga yang berada di pedalaman Papua hanya dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat berbadan kecil dengan jumlah penumpang terbatas.
Aktivitas penerbangan sipil sempat terhenti sejak KKB melakukan aksi penembakan terhadap dua orang guru hingga meninggal di Beoga. Kedua korban, yakni Oktovianus Rayo yang ditembak Kamis (8/4/2021) dan Yonatan Renden yang ditembak Jumat (9/4/2021).
Selain itu, KKB juga membakar rumah Wakil Ketua I DPRD Puncak Menase Mayau dan rumah Kepala SMPN di Beoga, Junaidi Sulele.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait