Ilustrasi pasukan OPM. (Foto: Okezone).

WAMENA, iNews.id - Kelompok kriminal separatis bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya mengaku bertanggung jawab atas penyerangan yang menewaskan puluhan pekerja jembatan di Distrik Mbua, kabupaten Nduga, Papua.

Juru bicara kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya, Sebby Sambom, mengatakan setelah aksi serangan tersebut, Panglima Daerah Militer Makodap III Ndugama mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya lah yang bertanggung jawab atas pembunuhan kepada para pekerja Istaka Karya.

"Sejak tanggal 2 Desember 2018 di bawah pimpinan komandan Tuan Pemne Kogeya telah melakukan operasi dengan sasaran Jembatan Kali Aworak, Kali Yigi Pos TNI Distrik Mbua," kata Sebby dalam siaran pers yang diterima wartawan di Kabupaten Wamena, Papua, Rabu (5/12/2018).

Dia mengatakan, operasi ini sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu. Pihaknya sudah memantau dan melakukan patroli terhadap para pekerja di sana. Mereka sudah mempelajari keseharian serta aktivitas buruh tersebut.

Pos Mbua, kata dia, merupakan pos resmi sebagai kontrol TNI. Mereka yang bekerja di Kali Aworak dan Yigi, murni anggota TNI. Karena itu, mereka mengklaim serangan tersebut tidak salah sasaran. Pihak OPM tahu mana yang pekerja dan tentara.

"Sasaran serangan OPM tidak salah, kami tahu mana yang pekerja sipil atau tukang biasa dengan mereka yang merupakan anggota TNI, walau berpakaian sipil," ungkap dia.

Kemudian, kelompoknya juga lah yang melakukan penyerangan di Pos TNI Distrik Mbua. Pihak yang melakukan penyerangan adalah TPNPB Makodap III Ndugama, bukan warga sipil.

"Kami pimpinan sampai anggota punya kode etik untuk perang revolusi. Kami tidak akan berperang melawan warga sipil yang tidak seimbang dan sepadan," ujarnya.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network