Ketua DPC Partai Golkar Pegunungan Bintang Pieter Kalakmabin menegaskan sosok calon wagub Papua pengganti Klemen Tinal tetap dari Partai Golkar. (Foto: MPI/Omega Batkorumbawa)

JAYAPURA, iNews.id - Polemik calon wakil gubernur (wagub) Papua pengganti Klemen Tinal yang meninggal dunia beberapa waktu lalu, masih terus berkembang di kalangan masyarakat Papua. Namun, Golkar menegaskan posisi itu milik mereka. 

Ketua DPC Partai Golkar Pegunungan Bintang Pieter Kalakmabin menyampaikan hal itu mengingat banyaknya komentar dari berbagai kelompok masyarakat mengenai sosok pengganti pendamping Gubernur Papua Lukas Enembe. Mahasiswa juga turut mendesak Koalisi Papua Bangkit Lukmen Jilid II segera menentukan dua nama calon wakil gubernur yang dianggap sudah menjadi pilihan Lukas Enembe.

"Banyak yang komentar soal pengisian jabatan sepeninggal almarhum senior kami, Klemen Tinal yang seorang wakil gubernur. Padahal aturan jelas bahwa ini merupakan bagiannya Golkar untuk mengisi jabatan tersebut," ujar Pieter kepada wartawan di Jayapura, Selasa (24/08/2021).

Dirinya pun mengakui kepergian Klemen Tinal meninggalkan duka mendalam bagi Golkar karena almarhum kader terbaik partai. Pihaknya menyiapkan kader terbaik mengisi kursi wagub Papua yang dianggap diwariskan Klemen Tinal.

"Tentunya saya dan sejumlah rekan kader Partai Golkar sangat kehilangan dengan kepergian kader terbaik kami (Klemen Tinal). Setelah kepergian almarhum, kursi wagub milik Partai Golkar yang tidak bisa digeser ke partai lain," kata Piter.

Pieter Kalakmabin juga menambahkan esensi dalam berpolitik itu harus memahami etika. Dia meminta kepada para politisi di partai koalisi untuk memahami hal ini.

"Tolong teman-teman lain jangan mengada-ada hingga mengatakan ini kewenangan gubernur, padahal ini otoritas kewenangan partai. Kami harap juga kepada gubernur untuk dapat menghargai Partai Golkar. Siapa pun itu adalah dari kebijakan yang dikeluarkan oleh Partai Golkar terkait kursi jabatan wagub," katanya.

Mengenai isu atau berita bahwa dalam partai koalisi sudah ada biaya politik saat pasangan Lukas Enembe dan Klemen Tinal (Lukmen) saat maju pada Pilgub Papua lalu, Pieter mengatakan tentunya hal itu suatu konsekuensi yang harus dipahami bersama. Jika hal ini dikaitkan dengan jabatan wagub, maka harus dipahami oleh partai koalisi ataupun masyarakat luas bahwa kursi atau jabatan yang dimaksud milik Partai Golkar.

"Rekan-rekan ataupun kader Golkar sudah sepakat bahwa ini yang akan kami gaungkan. Kursi wagub ini milik partai berlambang pohon beringin," ujarnya.

Pieter mengatakan, tentu penetapan nama calon melalui mekanisme. Partai yang bergabung di koalisi diharapkan tetap menghormati keputusan bersama sesuai kesepakatan ketika mengusung dan mendukung pasangan Lukmen saat pilkada. Sejauh ini, belum ada keputusan final terkait nama yang akan mengisi kursi wagub Papua.

"Jadi, ini harus dipahami bahwa semua yang diberitakan bahwa sudah ada keputusan final, itu belum terjadi. Karena belum ada kesepakatan dari partai koalisi," katanya.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network