MANOKWARI, iNews.id - Kodam Kasuari siap membantu pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat untuk membangun tanah Papua. Pasalnya, merawat tanah Papua sama halnya dengan merawat Indonesia.
Selain itu pendekatannya tidak cukup hanya berdialog, berkomunikasi, berkoordinasi tetapi juga berkolaborasi dengan mengeksekusi rencana-rencana pemerintah saat ini untuk kemajuan tanah Papua Barat.
Hal ini disampaikan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa saat menjadi salah satu narasumber di acara Para-Para Masyarakat Adat di Manokwari, Papua Barat, Rabu (15/12/2021).
Kegiatan tersebut merupakan sarasehan dan silaturahmi seluruh elemen yang ada di Papua Barat dengan tujuan memajukan wilayah tersebut.
Pangdam menjelaskan saat dirinya ditugaskan di tanah Papua bertekad untuk bekerja dengan maksimal dan totalitas, selain itu juga pertanggungjawabannya telah diangkat sebagai anak adat.
"Permasalahan di sini bagaimana kita harus berinteraksi sesama manusia sehingga saya berusaha untuk mendalami orang Papua," kata I Nyoman Cantiasa.
Dia melanjutkan, langkah lainnya saat ini harus banyak bersilaturahmi seperti kegiatan Para-para tersebut.
"Sebagai makhluk sosial harus selalu berkomunikasi dan bergaul walaupun mungkin selama bergaul ada beberapa konflik itulah bagian dari dinamikanya," katanya.
Dia melanjutkan, TNI bekerja dan bertugas di tanah Papua berdasarkan Undang-Undang.
"Di mana Undang-Undang ini ada Operasi Militer Perang dalam rangka menjaga keamanan, kedaulatan, ancaman dari penjajah," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, ada juga Operasi Militer Selain Perang isinya adalah ancaman ideology, politik, ekonomi, social, budaya dan Hankam yang semuanya itu ada di masyarakat.
"Hal itu yang mendasari TNI berada di Papua," katanya.
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa juga menyampaikan, status di wilayah Papua sama dengan wilayah lainnya di Indonesia sehingga operasi-operasi yang ada di tanah Papua ini adalah operasi pembinaan territorial.
"Itulah yang mendasari saya sebagai Pangdam menyampaikan kepada seluruh jajaran bahwa operasi yang ada saat ini adalah operasi pembinaan territorial," kata dia.
Saat ini dirinya dengan Forkopimda berusaha kompak, bersatu karena di wilayah Papua Barat terdapat tradisi yang bernama satu tungku tiga batu yang sesuai dengan tema kegiatan tersebut yang isinya ada suku adat, agama dan Pemerintah.
"Bagaimana kita memberdayakan orang asli Papua, memang benar bahwa Pemerintah harus berpihak terhadap masyarakat sehingga semua yang ada di sini baik itu aturan, regulasi endingnya harus bagaimana masyarakat sejahtera," katanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait