JAYAPURA, iNews.id - TNI Angkatan Darat (AD) berduka. Salah satu jenderal terbaiknya, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Mayjen TNI Abdul Harris Napoleon meninggal dunia di Jayapura, Senin (14/2/2022) petang.
Kronologi meninggalnya Abdul Haris Napoleon diungkapkan Kabagdukops BINDA Papua, Kol Inf Rahmat Puji Susetyo.
Dia mengatakan, Mayjen TNI Abdul Harris diduga terkena serangan jantung saat menghadiri kegiatan di hotel Horex Sentani.
"Saat insiden terjadi saya bersama almarhum dan langsung dibawa ke RS Dian Harapan, Waena dan meninggal pukul 18.12 WIT," ujar Rahmat di Papua, Senin (14/2/2022) malam.
Jenazah Mayjen TNI Abdul Haris dijadwalkan diterbangkan ke Jakarta, Selasa (15/2/2022) pagi.
Dia menuturkan, sebelum diterbangkan ke Jakarta akan dilaksanakan upacara pelepasan jenazah di Bandara Sentani.
"Jenazah Kabinda Papua akan diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda Indonesia," tuturnya.
Almarhum merupakan salah satu perwira TNI AD yang lama berkarier di bidang intelijen. Almarhum sebelumnya pernah menjadi Kabinda Papua Barat dan ditunjuk menjadi Kabinda Papua.
Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon merupakan salah satu perwira TNI AD yang mendapat kenaikan pangkat satu tingkat dari Brigjen menjadi Mayjen.
Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/503/VI/2020 tanggal 18 Juni 2020 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia, telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 49 Perwira Tinggi (Pati) TNI.
Abdul Haris juga pernah bertugas sebagai Pasintel Korem 172/PWY dan Dandim 1701/Jayapura.
Abdul Haris Napoleon pada 20 Juni 2020 dipromosikan menjadi Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik BIN dengan pangkat saat itu Brigjen.
Abdul Haris kemudian kembali menjabat Kabinda Papua menggantikan Mayjen TNI Putu Danny yang gugur ditembak KKB saat iring-iringan Satgas TNI-Polri bersama BIN terjebak kontak senjata di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Minggu (25/4/2021).
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait