MAYBRAT, iNews.id - Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, menerjunkan prajurit Raider Yonif 726 Vira Yudha Sakti. Para personel ini merupakan salah satu pasukan elite milik TNI AD.
Mayjen TNI Cantiasa yang merupakan mantan Danjen Kopassus ini sangat serius menyikapi aksi penyerangan dan pembunuhan empat prajurit TNI di Posramil Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
Dia pun menggerakkan personel khusus dari Raider Yonif 726/VYS untuk ikut mengejar KKB ini bersama tim gabungan TNI Polri lainnya. Dia menegaskan, tidak akan ada yang lolos dalam pengejaran kali ini.
"Sampai di mana KKB bersembunyi, tetap akan kami kejar dan tangkap. Apa pun kondisi mereka, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang sangat keji ini," kata Pangdam Kasuari, Minggu (3/9/2021).
Batalyon Raider adalah salah satu batalyon pasukan elite infanteri TNI AD. Sepuluh batalyon raider yang diresmikan pada 22 Desember 2003 itu, dibentuk dengan membekukan 8 yonif pemukul Kodam dan 2 yonif Kostrad.
Sebagai kekuatan penindak, kekuatan satu batalyon raider (yonif raider) setara tiga kali lipat kekuatan satu batalyon infanteri (yonif) biasa di TNI AD.
Unit infanteri ini dilatarbelakangi dengan taktik pertempuran "Raid" (Depredasi). Setiap batalyon raider terdiri atas 747 personel. Mereka memperoleh pendidikan dan latihan khusus selama enam bulan untuk perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut.
Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat batalyon infanteri biasa. Mereka dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari Helikopter.
Lalu 50 orang personel di antara 747 orang personel dalam satu batalyon Raider memiliki kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait