JAYAPURA, iNews.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Papua memanas. Pasukan TNI dan Polri terlibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang mengklaim diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Rabu (27/6/2018).
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, baku tembak antara aparat keamanan dengan kelompok pemberontak terjadi di wilayah Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, sejak pukul 08.00 WIT.
"Hingga siang ini, kontak senjata masih berlangsung di atas gunung," kata Kamal di Jayapura, Rabu (27/6/2018).
Dia mengungkapkan, kontak senjata itu menyebabkan distribusi logistik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Papua terganggu. Penyaluran ke-29 distrik hingga saat ini masih tertunda. "Kami masih berupaya menghadapi kelompok itu agar distribusi logistik dapat berjalan lancar," ujarnya.
Sementara itu, Juru bicara Tentara TPNPB Sebby Sembom dalam wawancara melalui sambungan telepon internasional mengungkapkan, telah mengibarkan bendera Bintang Kejora yang merupakan bendera Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di atas pegunungan dekat Bandara Kenyam. Mereka berencana menduduki Kota Kenyam yang merupakan ibu kota Kabupaten Nduga.
"Pagi tadi jam 5 subuh, pasukan kami TPNPB OPM mengibarkan bendera Bintang Fajar di ibu Kota Kabupaten Nduga Papua. Kami juga telah menduduki dan mengibarkan bendera di Jalan Koteka Kantor DPRD kabupaten Nduga," ujar Sebby, Rabu (27/6/2018).
Sebby mengatakan, bendera itu berkibar selama dua jam lebih hingga terjadinya kontak senjata antara pasukannya dengan TNI Polri. “Kami akan terus mengacaukan situasi hingga pilkada dibatalkan,” tuturnya.
Dia melanjutkan, situasi Kota Keneyam saat ini tegang dan mencekam. Masyarakat terkurung di dalam Rumah dan kontak senjata masih terus terjadi. Belum korban dari pihak mereka. Satu warga setempat terkena tembakan di kaki atas nama Yohti Lokbere.
Komadan Operasi Lapangan TPNPB Kodap III III Ndugama Egianus Kogoya mengakui siap bertanggung jawab atas semua aksi peperangan melawan Pemerintah Indonesia.
Diketahui, KKSB menebar teror di Kabupaten Nduga, Papua, menjelang berlangsungnya Pilkada Serentak 2018. Mereka menyerang pesawat yang ditumpangi Brimob Polda Papua yang menyebabkan pilot kena luka tembak di Bandara Kenyam. Pemberontak juga menganiaya hingga tewas tiga warga pendatang, serta seorang bocah berumur enam tahun yang masih dapat diselamatkan, Senin (25/6/2018). Saat ini sejumlah warga di Nduga tidak berani pulang ke rumah dan trauma atas peristiwa penyerangan tersebut.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait