Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kapolri jenderal polisi Tito Karnavian dan Bupati Biak Herry Ario Naap dalam konferensi pers kunjungan ke Biak, Papua, Selasa (27/8/2019). (Foto: Antara)

BIAK, iNews.idPanglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebutkan dua prajurit TNI di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), masih menjalani pemeriksaan terkait dengan aksi rasisme terhadap mahasiswa Papua. Keduanya yakni, Danramil 0831/02 Tambaksari Mayor Inf NHI dan seorang Babinsa.

“Kedua prajurit masih sedang menjalani pemeriksaan,” kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers seusai dialog dengan masyarakat adat Papua di ruang VIP Base Lebih Manuhua, Biak, Papua, Selasa (27/8/2019).

Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, kedua prajurit TNI AD hingga sekarang masih berstatus terperiksa. Keduanya diduga tidak patuh dalam menjalankan tugasnya sehingga menimbulkan aksi ujaran rasisme.

Dia menegaskan, sekecil apapun kesalahan yang dibuat prajurit, jika terbukti akan dikenakan sanksi tegas sesuai peraturan yang berlaku. “Prajurit TNI harus patuh dengan tugas ketika berdinas, ya jika melanggar kepatuhan bertugas pasti diberikan sanksi,” kata Panglima TNI.

Panglima TNI didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Bupati Biak Herry Naap juga mengatakan, kunjungan kerjanya ke Biak hanya untuk bersilaturahmi dengan masyarakat adat Papua. Dengan silaturahmi ini, dia dapat menerima informasi serta mendapat masukan dan aspirasi masyarakat.

“Saya berterima kasih dengan masyarakat Biak yang sudah berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI dan keamanan masyarakat sehingga menjamin kelangsungan program pembangunan, pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan,” ujar Panglima TNI.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan terima kasih kepada semua komponen masyarakat adat Papua di Biak yang ikut menjaga ketertiban dan keamanan dalam mendukung program pemerintah.

Dia mengatakan, dia akan meneruskan masukan yang diperoleh ke Kementerian terkait sehingga menjadi bahan untuk memajukan pembangunan di Kabupaten Biak Numfor.

Dialog Panglima TNI dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dihadiri Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, Bupati Supiori Jules F Warikar, Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja, dan Pangdam P XVIII Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring.

Kemudian, Pangkoopsau III Marsda TNI Andyawan Martono,Panglima Armada Armada III TNI Al, Danlanud Manuhua, Pangkosek Hanudnas IB serta Danrem 173/PVB Brigjen TNI Bahman.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya Letkol Arm Imam Hariyadi sebelumnya mengatakan, Kodam V/Brawijaya telah menonaktifkan lima anggotanya terkait aksi pengepungan asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan beberapa waktu lalu. Skorsing ini diberikan menyusul rekaman video keterlibatan lima anggota TNI dalam aksi yang berujung rusuh di Papua itu.

“Ada lima yang kami nonaktifkan. Salah satunya Danramil Tambaksari (Mayor Inf NH Irianto). Semua ini dalam rangka penyidikan. Kami sudah melaksanakan penyelidikan dan sudah ada resumenya,” kata Letkol Arm Imam Hariyadi," Senin (26/8/2019).

Imam mengatakan, sanksi tersebut diambil setelah penyidik Pomdam V/Brawijaya menemukan bukti kesalahan yang dilakukan lima anggota tersebut. “Ini memang kita sayangkan. Seorang prajurit teritorial, seharusnya bisa menjaga sikap di lapangan. Tidak emosional,” katanya.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network