KEEROM, iNews.id - Orang tua di Kampung Yuruf 2 Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom, Papua, panik melihat anaknya luka robek di kepala. Dia pun langsung membawa anaknya menggunakan sepeda motor menempuh perjalanan selama 20 menit untuk tiba di Poskoki Yuruf meminta pertolongan.
Prajurit TNI dari Tim Kesehatan Poskoki Yuruf Satuan Tugas (satgas) Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista pun buru-buru mendatangani warga yang mengalami luka robek di kelapa.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista Letkol Inf Ade Pribadi Siregar mengatakan, korban dibawa ke Poskoki Yuruf Kipur 1 Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista oleh keluarganya Marthen Watae (35).
“Dari keterangan keluarga korban terlibat keributan pada saat sedang berada di kebunnya dengan dua orang tidak dikenal. Salah satu orang tersebut membawa senjata tajam berupa parang dan korban mengalami luka pada bagian kepala sehingga saat kembali ke rumah dalam kondisi terluka,” kata Dansatgas, Rabu (20/10/2021).
Di tempat terpisah, Dankipur 1 Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista Lettu Inf Sugiman mengungkapkan, pada saat korban datang ke pos kepala korban sudah mengalami pendarahan cukup parah.
"Oleh karenanya tim kesehatan Satgas segera menyiapkan peralatan untuk mengobati luka korban. Saat ditanyakan kronologisnya, keluarga korban tidak mengatahui secara pasti apa penyebabnya, sehingga korban dianiaya oleh dua orang tidak dikenal tersebut," ujarnya.
Disebutkan Lettu Sugiman, dari hasil koordinasi dengan dokter Satgas, mengatakan bahwa luka di bagian kepala perlu mendapat penanganan serius, karena fungsi vital dan kepala terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu otak, mata, telinga, hidung dan mulut.
"Semua itu berkaitan dengan fungsi penginderaan di tubuh. Korban mengalami luka robek sepanjang 9 cm di kepala bagian kiri dengan kedalaman sekitar 1 cm sehingga Dokter Satgas memutuskan untuk membersihkan dan menjahit luka korban kurang lebih sekitar 12 jahitan," kata Sugiman.
Diakuinya, setelah luka diperban. Selanjutnya korban diberikan obat anti nyeri dan antibiotik untuk mencegah infeksi guna mempercepat penyembuhan pada lukanya.
"Tidak lupa Bintara Kesehatan yaitu Serka Budiari mengingatkan korban untuk kembali lagi setelah 3 (tiga) hari untuk kontrol kondisi luka pada kepalanya,” kata Sugiman.
Sementara itu, orang tua korban Marthen Watae menyampaikan ucapan terimakasih atas semua pertolongan satgas Pamtas Yonif Mekanis 403 yang telah diterimanya.
"Ternyata bapak-bapak TNI sangat baik dan ramah, terlebih lagi membantu keluarga saya yang mengalami luka robek akibat terkena parang. Pengobatan inipun gratis, terima kasih TNI yang telah selamatkan nyawa keluarga saya," ucap Marthen Watae.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait