JAYAPURA, iNews.id – Pascakerusuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, ribuan orang mengungsi. Saat ini, sekitar 5.500 pengungsi korban kerusuhan yang berada di markas Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya membutuhkan banyak bantuan.
Komandan Distrik Militer 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto di Jayapura, Sabtu, mengatakan, para warga yang mengungsi membutuhakn pakaian, makanan, dan barang-barang keperluan anak dan perempuan. Pasalnya, saat mengungsi, mereka hanya membawa pakaian di badan saat berusaha menghindari dampak kerusuhan di Wamena.
“Selain makanan dan pakaian, pengungsi membutuhkan susu untuk balita, popok bayi, dan pembalut untuk perempuan,” kata Candra, Sabtu (28/9/2019).
Pemerintah memang telah memberikan bantuan pangan pokok kepada pengungsi korban kerusuhan Wamena. Namun, saat ini bantuan baru difokuskan ke satu posko pengungsian di Gedung Okumarek yang dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.
“Kami minta informasi ini disebarkan seluas-luasnya agar banyak pihak yang tergerak untuk membantu para korban yang kini tengah mengungsi,” katanya.
Candra mengatakan, Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya sampai sekarang hanya mengandalkan bantuan logistik yang masih tersedia di markas.
“Pengungsi tidak mau ke Okumarek. Warga maunya di Kodim, sementara dapur lapangan pemda ada di Okumarek,” katanya.
Sementara itu, gelombang pengungsi korban kerusuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, masih terus berdatangan di Lanud Silas Papare, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura. Jumlahnya diperkirakan telah mencapai seribuan orang.
Setiap hari, Pesawat Hercules 1320 milik TNI Angkatan Udara (AU) mengangkut ratusan pengungsi dari Wamena ke Jayapura melalui Lanud Silas Papare Sentani. Sekitar 170 lebih warga pengungsi diangkut dalam setiap penerbangan menggunakan pesawat ini.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait