TIMIKA, iNews.id – Kehidupan warga Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua mulai berangsur normal pascaserangkaian aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) beberapa waktu lalu. Aktivitas penerbangan ke Beoga dari Timika sudah sudah kembali dibuka.
Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan, selama tiga hari berkunjung ke Beoga, dia melihat secara langsung kehidupan warga setempat mulai menggeliat.
"Situasi terakhir di Beoga saat ini warga sudah mulai beraktivitas seperti sebelumnya,” katanya, Selasa (20/4/2021).
Dia menambahkan, pada hari Senin (19/4/2021), pihaknya sudah melihat para ibu banyak yang pergi berjualan di pasar. Masyarakat yang lain juga kembali melakukan aktivitas mereka seperti sedia kala.
Sebelumnya, Tim Humas Satgas Nemangkawi secara khusus berkunjung ke Beoga untuk mendokumentasikan aktivitas warga setempat serta mewawancarai para tokoh masyarakat, pemuda, guru, tenaga medis yang bertugas di daerah itu.
Beberapa waktu sebelumnya, nyaris tidak ada maskapai penerbangan perintis yang berani terbang ke wilayah Beoga. Ini karena kondisi keamanan di sekitar bandara setempat belum terjamin setelah KKB melakukan serangkaian aksi kekerasan di wilayah pegunungan itu.
"Kemarin sudah ada tiga kali penerbangan ke Beoga," ujarnya.
Kombes Iqbal meluruskan pemberitaan yang menyebutkan puluhan warga nonpapua yang selama ini bermukim di Beoga mengungsi ke luar dari wilayah itu karena takut dan khawatir terhadap keamanan diri mereka. Mereka bukan mengungsi namun mengamankan diri ke tempat saudara di Timika.
"Kalau bagi saya, mereka hanya mengamankan diri ke tempat keluarganya yang ada di Timika. Tidak semua mereka keluar dari Beoga, masih ada yang tetap tinggal di sana. Kami mewawancarai para guru dan tenaga perawat yang ada di Beoga," katanya.
Tim Humas Satgas Nemangkawi juga sempat meninjau bangunan sekolah, dan perumahan guru yang dibakar oleh KKB. Kombes Iqbal menyebut terdapat dua lokasi sekitar Beoga yang fasilitas umumnya dibakar oleh KKB.
Di antaranya perumahan guru SMP Negeri 1 Beoga, gedung sekolah SMA Negeri 1 Beoga dan rumah kepala sekolah SMP Negeri 1 Beoga yang berada dekat ujung Bandara Beoga.
Sebelumnya KKB menembak mati dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga yaitu Oktovianus Rayo dan Yonathan Randen. Tidak itu saja, KKB juga membakar gedung sekolah, perumahan guru, bahkan dilaporkan juga melakukan tindak pelecehan kepada para gadis di wilayah itu.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait