SORONG, iNews.id - Ular putih Papua atau Micropechis Ikaheka belum ada antiracunnya di dunia. Sehingga aktivitas mencari ular tersebut tidak boleh dilakukan oleh siapapun.
Pernyataan itu disampaikan oleh dokter ahli gigitan ular berbisa Dr dr Tri Maharani terkait peristiwa meninggalnya Anaas Muhtazul'ulum anggota Exalos Indonesia akibat digigit ular Micropechis Ikaheka di Misool Raja Ampat, Provinsi Papua Barat pada Sabtu (12/3/2022).
Dia mengungkapkan, 30 menit setelah digigit ular berbisa tersebut, Anaas sempat menghubunginya untuk meminta pertolongan. Dia kemudian mengarahkan korban Anaas mendatangi puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan secara medis.
Menurutnya, Anaas kemudian dibantu di antar oleh masyarakat Papua di Misool Raja Ampat menggunakan transportasi laut menuju Puskesmas Folley guna mendapat perawatan medis.
"Melalui jaringan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) saya menelepon dokter di Puskesmas Folley Misool Raja Ampat untuk memberikan langkah-langkah penanganan terhadap korban, namun tidak tertolong karena tidak ada peralatan yang khusus guna penanganan gigitan ular berbisa," ujar Tri.
Adanya kejadian tersebut, Tri Maharani yang menjabat Presiden Toxinology Society of Indonesia itu mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak melakukan aktivitas mencari ular Papua, terutama Micropechis ikaheka karena nyawa taruhannya sebab belum ada antiracunnya di dunia.
Dia menuturkan, masyarakat awam di Papua mengetahui ular putih sangat beracun dan mereka menghindarinya.
"Saya pernah melakukan penelitian di Raja Ampat dan saya tahu persis bahwa masyarakat setempat tidak pernah menangkap dan memelihara Micropechis ikaheka karena mereka tahu ular tersebut beracun," katanya.
Selain itu dia menyampaikan, korban Anaas berasal dari Klaten, Jawa Tengah mencari ular di Misool Raja Ampat sehingga peristiwa ini dinilai kecelakaan kerja yang tidak seharusnya terjadi.
"Anaas bukan pegiat lingkungan dan pemerhati konservasi, tetapi dia mencari ular untuk jual beli dan ada foto-foto yang dikirim kepada saya dari masyarakat di Misool Raja Ampat," katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait