JAYAPURA, iNews.id - Pascapembunuhan salah satu staf di Kabupaten Yahukimo, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua meminta tambahan pengamanan bagi para staf. Para staf KPUD saat ini membutuhkan jaminan pengamanan karena kematian Hendry Jovinsky tersebut masih menimbulkan trauma.
Ketua KPU Provinsi Papua Theodorus Kossay mengatakan, telah berkoordinasi dengan Polda Papua untuk memberikan pengamanan tambahan terhadap seluruh anggota maupun staf KPUD Kabupaten Yahukimo. Dengan begitu, para staf juga bisa bekerja dengan tanpa diliputi ketakutan.
"Kami sudah bertemu dengan Wakapolda Papua untuk meminta jaminan keamanan terhadap seluruh staf dan anggota KPU Yahukimo. Kami berharap proses atau tahanan pilkada di daerah tersebut dapat kembali berjalan," kata Theodorus di Jayapura, Jumat (29/8/2020).
Menurut Theodorus, pascapembunuhan terhadap Hendry, seluruh staf KPU Yahukimo mengalami trauma. Sebagian besar enggan untuk kembali ke Yahukimo.
"Para staf masih trauma. Namun dalam waktu dekat, sudah bisa naik lagi ke Yahukimo karena pihak Polda Papua juga sudah menyanggupi untuk memberikan pengamanan ekstra baik itu saat jam kerja hingga di luar jam kerja," ujarnya.
Selain menimbulkan trauma terhadap para staf KPUD Yahukimo, kasus tersebut juga mengakibatkan proses pemutakhiran data pemilih terhambat. KPU berharap dalam waktu dekat semuanya bisa berjalan dengan baik tanpa ada gangguan atau hambatan.
"Proses pencocokan dan penelitian (coklit) sudah dilakukan, namun harus diperbaharui lagi dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) ke Panitia Pemilihan Distrik (PPD) dan PPD ke KPU," katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait