SENTANI, iNesws.id - Sebanyak 4.538 warga yang tersebar di 19 distrik yang ada di Kabupaten Jayapura, Papua masih buta aksara pada 2020. Namun, dari jumlah 4.538 itu, ada 500 orang yang telah mendapatkan SUKMA (Surat Keterangan Melek Aksara), sementara 4.038 orang lainnya belum mendapatkan surat keterangan tersebut.
Hal ini disampaikan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro pada acara Peringatan Hari Aksara Internasional ke-56 tingkat Kabupaten Jayapura 2021. Agenda ini berlangsung di halaman Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Kompleks Perkantoran Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (14/9/2021).
"Untuk mencapai ketuntasan buta aksara ini, kita harus bekerja sama dengan berbagai pihak seperti LSM atau NGO, juga dengan pegiat yang peduli memberantas buta aksara menjadi melek aksara. Mari kita perkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan, baik yang berada di kabupaten, distrik, bahkan di kampung-kampung dengan taman bacaan masyarakat di setiap kampung maupun perpustakaan di setiap sekolah dan kampung dalam penuntasan buta aksara," katanya.
Mathius menyampaikan, hari aksara internasional diperingati pada 8 September setiap tahunnya secara internasional. Sementara pada 2021 ini diperingati dengan tema 'Literacy for a Human Centred Recovery, Narrowing The Digital Divide', atau melek huruf untuk pemulihan yang berpusat pada manusia, mempersempit kesenjangan digital. Hari aksara internasional juga disebut Hari Literasi Internasional atau International Literacy Day.
"Peringatan hari aksara internasional dengan tema tadi, kami berharap program pendidikan keaksaraan dapat menjadi lebih adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, khususnya berkenaan dengan paradigma pembelajaran dari pembelajaran tatap muka menjadi belajar daring dan sebagainya," ujarnya.
Dia pun mengajak masyarakat agar dapat menjadi pegiat belajar dan membelajarkan orang lain untuk melek huruf, menjadi Kabupaten Jayapura cerdas dan berkarakter. Hal itu demi meningkatkan masyarakat akan pentingnya literasi sebagai masalah martabat dan hak asasi manusia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Jayapura, Ted Y. Mokay mengatakan, pihaknya selalu berupaya dari tahun ke tahun orang yang buta aksara ini bisa teratasi. "Jadi, orang yang buta aksara ini, upaya kita dari tahun ke tahun ini bisa teratasi, dan berharap dari angka ini bisa menurun," katanya.
Dia melanjutkan, Disdik melakukan kerja sama dengan sejumlah lembaga seperti Yayasan Nusantara Sejati dibawah naungan UNICEF, juga ada WVI dan lembaga swasta lainnya, untuk menurunkan angka buta huruf atau aksara.
"Untuk mengentaskan buta aksara kita mengajak bekerjasama sejumlah yayasan dan lembaga yakni, ada Yayasan Nusantara Sejati dan lembaga swasta lainnya yang fokus di bidang pendidikan. Untuk itu, kita berharap angka buta huruf di daerah ini bisa menurun," ujarnya.
Dalam peringatan Hari Aksara Internasional tingkat Kabupaten Jayapura ke-56 pada 2021 ini juga dilakukan pencanangan aplikasi pembelajaran digital pada pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM).
(CM)
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait