Proses evakuasi korban pembunuhan kelompok kriminal bersenjata di Nduga. (Foto: Istimewa).

TIMIKA, iNews.id - Jajaran Polda Papua meminta semua pihak tidak membuat pernyataan provokatif terkait kasus Nduga. Hal ini menyikapi berita hoaks bahwa aparat gabungan TNI-Polri menggunakan serangan udara/bom dalam proses evakuasi korban.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, mengatakan tidak ada serangan udara, apalagi pengeboman yang dilakukan aparat gabungan TNI-Polri di Kabupaten Nduga. Helikopter yang dipakai untuk evakuasi korban selamat dan tewas atas peristiwa tersebut.

"Terkait berita adanya 6 warga yang jadi korban itu tidak benar. Jika ada orang yang menyampaikan seperti itu patut diduga mereka bagian dari kelompok kriminal bersenjata." kata Kamal kepada wartawan di Timika, Kabupaten Mimika, Senin (10/12/2018).

Penyelesaian kasus terhadap kelompok kriminal bersenjata ini, kata dia, murni tindakan penegakkan hukum. Karena itu, semua pihak baik para tokoh dan elemen masyarakat dapat membantu penanganan ini, setidaknya bukan memperkeruh suasana dengan hoaks.

Sejauh ini, kata dia, tidak ada laporan dari masyarakat bahwa ada korban tewas lain ditemukan selain karyawan PT Istaka Karya. Karena itu, dia memastikan bahwa kabar serangan udara tim gabungan dan tewasnya masyarakat sekitar, adalah berita bohong.

"Tim gabungan yang melakukan evakuasi sempat terhambat dikarenakan kondisi alam, bukit-bukit yang sangat terjal," ujar dia.

Sampai saat ini, menurut Kamal, tim gabungan TNI-Polri terus melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata tersebut. Bahkan, mereka mendapat dukungan dari masyarakat di sana, tidak ada yang merasa disakiti karena kehadiran aparat di wilayah tersebut.

Sebelumnya, pihak kepolisian juga akan memanggil legislator di Papua berinisial IG. Pihak Polda Papua akan meminta yang bersangkutan untuk mengkonfirmasi pernyataan dan informasi yang diberikan kepada media.

"Dia yang bersangkutan akan dipanggil untuk mengkonfirmasi tentang informasi yang diberikan ke media, karena hal itu berdampak kepada publik," kata Kamal.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network