JAYAPURA, iNews.id - Situasi di Kabupaten Dogiyai berangsur aman dan kondusif setelah peristiwa pemalakan berujung penembakan dan pembakaran kios di Distrik Mapia, Sabtu (21/1/2023). Pihak kepolisian dan tokoh masyarakat telah bertemu untuk meredam situasi.
"Kapolres Dogiyai bersama forkopimda serta para tokoh saat ini telah melakukan pertemuan untuk meredam situasi agar tidak berkembangan ke mana-mana. Warga masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, Minggu (22/1/2023).
Dia mengatakan, sejumlah personel dari Polres Nabire telah tiba di Dogiyai untuk memperkuat pengamanan imbas peristiwa tersebut.
”Semalam personel dari Polres Nabire sudah tiba di Polres Dogiyai untuk penebalan”, ujar dia.
Selain itu, lanjutnya, terduga pelaku penembakan telah diamankan. Sementara dua warga yang terkena luka benda tajam dan panah telah dievakuasi ke Nabire.
"Kami dari pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan terhadap pelaku penembakan apabila bersalah akan dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku," kata dia.
Benny pun berpesan kepada masyarakat untuk tetap tenang. Dia meminta kepada warga untuk mempercayakan proses hukum kepada pihak kepolisian.
"Kami juga meminta kepada warga untuk tidak mudah terprovokasi oleh orang-orang yang memanfaatkan situasi dengan membangun isu-isu yang dapat menganggu kamtibmas di wilayah Kabupaten Dogiyai," kata dia.
Diketahui, pemalakan berujung penembakan dan pembakaran kios oleh massa terjadi di Dogiyai, Papua Tengah, pada Sabtu (21/1/2023). Peristiwa itu menewaskan Yulianus Tebai (30) akibat mengalami luka tembak yang menembus dada.
kejadian itu berawal dari pemalakan terhadap truk pukul 13.00.WIT yang dilakukan oleh sekelompok pemuda dalam pengaruh minuman keras (miras) Gopouya.
Petugas sempat negosiasi bersama keluarga yang juga telah berada di tempat kejadian perkara (TKP) untuk membawa korban ke Puskesmas Bomomani dan mendapatkan perawatan medis.
Namun saat melakukan evakuasi, petugas dicegat dan diserang menggunakan batu, kayu dan alat tajam oleh sekelompok pemuda. Mereka yang diduga tidak terima atas peristiwa itu menimbulkan kericuhan hingga terjadi pembakaran pada beberapa kios.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait