JAYAPURA, iNews.id - Propam Polda Papua memeriksa anggota polsek terkait kasus pembakaran Mapolsek Tigi di Wagete Kabupaten Deiyai. Selain itu, perwakilan Komnas HAM Papua juga menyelidiki penyebab seluruh peristiwa yang terjadi, termasuk kasus pemerkosaan massal, Sabtu (25/5/2019).
Kapolda Papua Brigjen Pol Rudolf Rodja mengatakan, pemeriksaan terhadap anggota untuk mengetahui secara pasti penyebab atau latar belakang hingga warga melakukan pembakaran. Termasuk penyebab tewasnya seorang warga berinisial YN.
Karena dari laporan terungkap, insiden itu berawal saat aksi pemalangan yang dilakukan warga sipil di jalan trans yang melintas di depan Kampung Wagete. Saat hendak ditangkap, pelaku melawan hingga terpaksa anggota mengeluarkan tembakan peringatan yang mengenainya.
Tak berapa lama kemudian puluhan warga mendatangi Mapolsek Tigi dan membakar ruko yang ada di dekatnya. Massa juga memerkosa tiga perempuan di lokasi tersebut.
Kapolda mengungkapkan, saat ini Kabid Propam bersama Dir Shabara dan Dir Reskrimum masih berada di Wagete.
“Belum ada laporan lengkap tentang hasil pemeriksaan tersebut,” katanya di Jayapura, Sabtu (25/5/2019).
Sementara mengenai tersangka pembakaran dan pemerkosaan, mantan Kapolda Papua Barat itu mengaku masih dalam pendalaman, termasuk menyelidiki penyebab kematian YN.
“Saya masih menunggu laporan dari pejabat utama yang masih berada di Wagete,” ucapnya.
Diketahui, kasus kerusuhan di Wagete terjadi Selasa (21/5/2019) malam. Sekitar 50-an orang mendatangi Mapolsek Tigi dan merusak serta membakarnya. Mereka juga merusak ruko di sekitar dan memerkosa secara bergilirian tiga perempuan.
Ketiganya korban kini trauma dan masih menjalani perawatan. Mereka yakni R (40) diperkosa tujuh orang, BB (20) diperkosa 10 orang dan bocah perempuan 10 diperkosa lima orang.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait