Kegiatan bakar honai di Ilaga menandakan konflik telah berakhir. (Foto: Istimewa).

ILAGA, iNews.id - Warga Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua sudah menggelar ritual adat bakar honai sejak 12 tahun silam ketika ada perang suku yang berawal dari konflik pilkada. Kegiatan ini menjadi tanda bahwa konflik telah berakhir.

Sejarah ritual bakar honai ini bermula ketika konflik antara kubu Elvis Tabuni dan Simon Alom berakhir. Dengan begitu masyarakat sudah bisa beraktivitas normal, karena situasi sudah aman.

Kepala Suku Ilaga, Nicolas Alom mengatakan, ritual adat ini digelar setiap usai terjadi konflik untuk menandakan perseturuan sudah selesai.

"Ini saya punya adat. Mulai hari ini sampai esok (Selasa). Selama kegiatan dimulai situasi sudah aman, hingga selesainya kegiatan ini pasti aman juga," kata Nicolas di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Senin (3/5/2021).

Persiapan ritual adat bakar honai perang suku itu turut dihadiri oleh Waka Satgas Humas Nemangkawi, AKBP Fajar Satria, bersama Pejabat Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia.

"Masyarakat antusias menyambut kedatangan personel Polri dalam tradisi adat tersebut. Mereka mengapresiasi dan berterima kasih atas kesigapan dan kerja keras aparat gabungan TNI-Polri yang telah mendesak mundur KKB," ujarnya.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network