JAKARTA, iNews.id – Kolonel Pnb Agustinus Gogot Winardi resmi menjabat Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) JA Dimara Merauke menggantikan Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto.
Pergantian jabatan Danlanud JA Dimara Merauke itu merupakan buntut insiden dua anggota TNI AU menginjak kepala pemuda disabilitas.
Pergantian jabatan Danlanud Merauke ini berlangsung di Gedung Serba Guna Mako Lanud JA Dimara, Jumat (27/7/2021).
Sosok Kolonel Pnb A Gogot Winardi mungkin sudah tidak asing bagi warga Papua. Dikutip dari laman tni-au.mil.id, Gogot Winardi sebelumnya menjabat sebagai Komandan Lanud Timika pada 2017. Saat itu, pangkat Gogot Winardi masih Letkol Pnb.
Kolonel Gogot Winardi juga sempat menjabat sebagai Komandan Skuadron Udara (Skadud) 51 Supadio juga masih dengan pangkat Letkol pada 2015.
Karier pilot pesawat tempur kelahiran Ambarawa, Kabupaten Semarang 1976 silam itu melesat dengan menjabat Staf Ahli Bidang Air Power Koopsau I pada 2020.
Kolonel Gogot kemudian diangkat menjadi Perwira Pembantu Utama (Paban) I/Binlambangja.
Penkoopsau III Biak Panglima Komando Operasi Angkatan Udara III (Pangkoopsau III) Marsda TNI Bowo Budiarto mengatakan, pergantian jabatan ini, merupakan tindak lanjut dari Keputusan Kasau Nomor: Kep/23-PKS/VII/2021 tanggal 28 Juli 2021 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI AU.
Kepada Danlanud Dma yang baru saja dilantik, Pangkoopsau III menegaskan agar segera menyesuaikan diri dengan tugas dan tanggung jawab selaku komandan. Kemudain, melakukan pendekatan dan pengamanan melekat terhadap seluruh personel.
“Kenali dan pelajari permasalahan yang telah terjadi, semoga tugas saudara selaku komandan yang baru dapat berjalan dengan baik,” ujar Pangkoopsau III.
Pangkoopsau III mengatakan, pelaksanaan serah terima jabatan ini seharusnya belum terjadi. Namun, penggantian harus dilaksanakan karena adanya sikap dan tindakan yang berlebihan yang dilakukan oleh dua oknum anggota Lanud Dma terhadap warga sipil.
Pangkoopsau III menilai, pergantian Danlanud Dma merupakan risiko atau tanggung jawab selaku komandan satuan.
“Sertijab Danlanud JA Dimara ini, seharusnya belum terjadi, tapi itulah risiko pekerjaan yg merupakan tanggung jawab kita semua,” ujar Pangkoopsau III.
Pangkoopsau III berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Kejadian melibatkan dua oknum anggota TNI AU itu harus menjadi bahan intropeksi dan evaluasi untuk pelaksanaan tugas mendatang.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait