Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengungkap fakta pembunuhan dokter Mawartih di Nabire .(ANTARA/Polda Papua)

JAYAPURA, iNews.id - Polisi mengungkap kasus kematian tak wajar dokter spesialis paru dr Mawartih Susanty di rumah dinas RSUD Nabire, Provinsi Papua Tengah. Kasus pembunuhan ini terungkap setelah penyelidikan selama hampir tiga pekan dan pemeriksaan 68 saksi.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyebut, dokter paru satu-satunya di Nabire ini tewas dibunuh pekerja cleaning service RSUD Nabire. Perisiwa pembunuhan ini terjadi pada Rabu (9/3/2023).

“Dari hasil penyelidikan, ditemukan sampel pada TKP yang diduga milik Key Wengge, seorang pekerja cleaning service di RSUD Nabire,” ujar Kapolda kepada awak media di Jayapura, Rabu (29/3/2023).

Setelah dikembangkan, hasil DNA menyebutkan profil DNA dari barang bukti swab dada korban korban ditemukan profil DNA campuran (Mixture DNA profile). Berdasarkan pemeriksaan lanjutan, profil DNA mixture tersebut didapati sebagian cocok dengan korban Mawartih Susanty, lalu sebagian lagi profil DNA cocok dengan salah satu saksi Key Wengge. 

“Setelah hasil tersebut keluar, personel dengan cepat mengamankan Key Wangge. Setelah diperiksa, pelaku mengakui perbuatannya karena alibinya terpatahkan oleh pertanyaan penyidik,” kata Kapolda.

Dalam perkara ini, barang bukti yang ditemukan penyidik berupa handphone Sony Xperia 10 plus warna hitam milik korban. HP ini disimpan dalam bantal terbungkus plastik putih dan ditemukan di gudang kecil lantai 2 ruang poli RSUD Nabire. 

“Kronologi korban meninggal, Dokter Mawartih dianiaya pelaku dengan cara menutupi wajahnya memakai rok hitam bintik-bintik putih. Rok ini disimpan dalam lemari kamar di TKP dan sudah dibersihkan pelaku,” katanya.

Sesuai keterangan pelaku, motif karena yang bersangkutan sakit hati dan kecewa atas perlakuan korban. Korban disebut melakukan pemotongan upah insentif Covid-19 pada tahun 2020 yang seharusnya pelaku menerima Rp15 juta, namun hanya mendapat Rp7 juta.

"Pelaku juga sakit hati dengan upacan korban saat pemberian insentif tersebut," ucapnya.

Hasil penyelidikan saat ini, pelaku mengaku hanya sendiri atau pelaku tunggal dalam melakukan pembunuhan. Namun penyidik masih melakukan pendalaman untuk menentukan apakah ada keterlibatan orang lain dalam kasus ini.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network