JAYAPURA, iNews.id - Helikopter MI 17 milik TNI AD yang hilang kontak dalam penerbangan Oksibil-Jayapura, diprediksi tidak menabrak gunung. Dugaan ini diperkuat dengan tidak berfungsinya sonar dari helikopter tersebut.
Danrem 172 Praja Wira Yakthi (PWY), Kol Inf Binsar Sianipar mengatakan, bila menabrak gunung, selain alat yang ada di helikopter memancarkan sinyal juga ada tanda lainnya.
"Namun dalam pencarian tidak ditemukan tanda-tanda tentang keberadaan helikopter MI 17," kata Kol Inf Sianipar kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Senin (1/7/2019).
Dalam pencarian udara di rute yang diduga dilintasi helikopter, kata dia, tidak terlihat adanya tanda yang menandakan terjadinya insiden tersebut.
Selain itu, tidak terlihat adanya pepohonan yang rusak, sehingga diperkirakan helikopter tersebut tidak menabrak gunung. Karena bila menabrak gunung kemungkinan sonar memancarkan tanda.
"Kemungkinan helikopter tersebut tersangkut di pepohonan, sehingga sonar tidak memancar. Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi, mengingat hingga hari ketiga belum ada tandanya," ujarnya.
Sebelumnya, Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD hilang kontak sesaat lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari tujuh crew dan lima personel Satgas Yonif 725/Wrg. Insiden tersebut terjadi pada Jumat (28/6/2019) dan hingga pencarian di hari ke-4 tim SAR gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan helikopter tersebut.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait