JAKARTA, iNews.id – Update situasi pascakerusuhan yang pecah di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua hingga Kamis (18/9/2025). Tiga personel Kopassus Satgas Maleo mengalami luka-luka, ratusan warga mengungsi serta jatuh korban jiwa dari masyarakat sipil.
Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan keenam personel yang sempat terkepun massa di Pos Satgas Maleo berhasil dievakuasi.
“Tim medis langsung memberikan perawatan intensif kepada tiga anggota yang mengalami luka parah, yaitu Sertu Nando Manurung, Sertu Kantum, dan Letda Inf Supardi,” ujarnya dikutip dari iNews Jayapura, Kamis (18/9/2025).
Informasi diperoleh, kerusuhan dipicu konflik antarpelajar yang melebar menjadi bentrokan massa. Insiden ini menyebabkan sekitar 500 warga mengungsi ke Polres Yalimo. Puluhan bangunan ludes terbakar, termasuk ruko, rumah dinas, kantor pemerintahan serta fasilitas TNI-Polri.
Selain itu belasan kendaraan juga hangus. Sebagian warga Yalimo yang mengungsi ke Wamena telah dikawal oleh aparat menuju Mapolres Jayawijaya. Tercatat ada 178 pengungsi terdiri atas anak-anak, perempuan, dan laki-laki dewasa. Mereka mendapat bantuan medis, makanan dan minuman.
Kapolres Jayawijaya AKBP Anak Agung Made Satruya Bimantara, memastikan kondisi para pengungsi aman.
“Kami pastikan seluruh pengungsi yang tiba di Wamena dalam keadaan aman. Polres Jayawijaya bersama instansi terkait memberikan penanganan medis, pendataan, dan bantuan logistik,” ujarnya.
Wakaops Damai Cartenz-2025 Kombes Pol Adarma Sinaga mengatakan, selain personel Kopassus, sejumlah aparat lain juga terluka akibat terkena lemparan batu dan panah. Korban sipil pun ikut berjatuhan, termasuk Nasir Daeng Mappa (44) dan anaknya Arsya Dafa (9) yang diduga meninggal terbakar di dalam mobil.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait