MERAUKE, iNews.id - Polisi terus bekerja keras mengungkap kasus pembunuhan bocah disabilitas yang menggemparkan warga di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Kondisi jenazah saat ditemukan mengenaskan dan diduga menjadi korban kekerasan seksual sebelum dihabisi.
Kapolres Merauke AKBP Leonardo Yoga memastikan pihaknya telah mengirim 62 sampel barang bukti ke Laboratorium Forensik (Labfor) Makassar sebagai bagian dari penyelidikan lanjutan. Seluruh sampel yang dikirim akan menjadi bahan penting bagi tim forensik untuk memastikan penyebab pasti kematian korban dan pelaku yang terlibat.
“Benar, kami telah mengirim 62 sampel barang bukti terkait kasus ini,” ujar Kapolres Merauke di lobi Polres Merauke, Senin (3/11/2025).
Dia menambahkan, penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan dari Labfor Makassar. Pemeriksaan tersebut diharapkan menjadi kunci untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan sadis terhadap bocah penyandang disabilitas tersebut.
“Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar kasus ini dapat segera terungkap dan terselesaikan dengan baik,” katanya.
Kasus ini bermula dari penemuan jasad seorang bocah perempuan berusia 11 tahun di semak-semak Jalan Ternate Gang Israel, Senin (27/10/2025) pukul 13.30 WIT. Korban yang merupakan penyandang disabilitas ditemukan dalam kondisi mengenaskan, sehingga diduga kuat menjadi korban pembunuhan berencana.
Orang tua korban sebelumnya sempat melapor ke SPKT Polres Merauke karena anaknya tidak kunjung pulang. Setelah laporan diterima, tim Satreskrim Polres Merauke langsung melakukan pencarian, hingga akhirnya jasad korban ditemukan 1 jam kemudian.
Selain memprioritaskan penyidikan, Kapolres juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi hoaks yang beredar di media sosial.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait