17 Orang Tewas di Wamena, 66 Aparat Keamanan Luka-Luka
JAYAWIJAYA, iNews.id - Sebanyak 17 orang tewas dalam aksi anarkistis di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Satu orang merupakan penduduk asli Papua, sedangkan 16 lainnya warga pendatang.
Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto mengatakan, data terakhir ada 17 orang yang tewas dalam insiden kericuhan tersebut. Satu jenazah telah dibawa pihak keluarga, sedangkan 16 lainnya masih berada di RSUD Wamena.
"Korban tewas 17 orang," kata Candra kepada wartawan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9/2019).
Kemudian, sebanyak 66 orang aparat keamanan mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit. Mereka terluka akibat luka bacok, busur panah, dan rekoset.
Menurut dia, aparat kepolisian masih akan mengevakuasi korban pada Selasa (24/9/2019) besok. Diduga masih ada korban lainnya yang belum terdata, baik dari warga maupun aparat keamanan.

Massa aksi berjalan kaki menuju titik kumpul unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019).
"Evakuasi akan kita lakukan besok sebab ada ruko dan rumah yang dibakar, belum kita lakukan pemeriksaan," katanya.
Sebelumnya, kerusuhan pecah di Wamena pada Senin pagi. Para pelajar SMA menggelar demonstrasi dan bertindak anarkistis dengan membakar rumah, kantor pemerintahan, dan fasilitas lainnya.
Unjuk rasa ini berawal dari beredarnya kabar oknum guru yang melakukan tindakan rasial. Namun Kapolda Papua, Irjen Rudolf A Rodja, menyebut hal itu sebagai hoaks.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal